Poin-Poin Penting Debat Cawapres AS Vance & Walz
Tanggal: 3 Okt 2024 05:24 wib.
Dalam debat calon wakil presiden (Cawapres) Amerika Serikat antara Tim Walz dan JD Vance, mereka membahas beragam isu penting seperti hak-hak aborsi, kebijakan luar negeri, dan biaya perumahan. Debat ini diprediksi menjadi salah satu acara politik terakhir yang sangat diperhatikan sebelum pemilihan umum pada 5 November.
Tim Walz, yang didukung oleh pengalaman luas dalam berdebat dengan pembawa acara televisi, kelihatan awalnya agak gugup. Sementara JD Vance, yang terkenal karena kontroversi sejak bergabung dalam pemilihan, menunjukkan kefasihannya dalam memimpin diskusi dan memberikan balasan atas setiap isu dengan baik.
Salah satu hal yang dapat disimpulkan dari debat Cawapres AS adalah adanya rasa saling menghargai antara kedua kandidat. Meskipun kemudian debat berkembang menjadi perdebatan serius, kandidat-kandidat ini berusaha keras untuk menemukan kesepakatan dan mengakui poin-poin baik dari lawan mereka.
Walz, mantan guru ilmu sosial dan anggota Kongres, terlihat gugup pada awal debat, membuat beberapa kesalahan kecil termasuk salah dalam menyampaikan informasi tentang pelaku penembakan di sekolah. Namun, ia mampu mengatasi gugupnya seiring berjalannya waktu. Di sisi lain, Vance tampil percaya diri dan menunjukkan kekuasaan dalam menjawab setiap pertanyaan.
Fokus serangan utama Vance adalah pada kebijakan-kebijakan Kamala Harris dalam periode tiga setengah tahun terakhir. Ia menegaskan bahwa jika Harris ingin mengatasi masalah kelas menengah, maka solusi harus dilakukan sekarang, bukan di masa depan saat meminta kenaikan jabatan.
Sementara itu, Walz menyerang kebijakan Presiden Trump terkait berbagai isu, termasuk penanganan Covid-19, perawatan kesehatan, dan hilangnya pekerjaan manufaktur. Namun, di saat-saat tertentu, kedua kandidat terlihat canggung dalam menyampaikan informasi yang kemudian mereka akui sebagai kesalahan mereka.
Dalam diskusi isu aborsi, Vance membantah dukungannya terhadap larangan aborsi, namun juga menuding Partai Demokrat sebagai pro-aborsi. Sementara Walz menekankan bahwa mereka bukan pro-aborsi, melainkan pro-perempuan dan pro-kebebasan dalam menentukan pilihan.
Selain itu, perdebatan tentang pemilu 2020 juga muncul dengan tajam. Walz mengecam Trump atas insiden pemberontakan di Gedung Kongres AS pada 6 Januari 2021, sementara Vance kurang tajam dalam menanggapi pertanyaan apakah Trump kalah dalam pemilu2020.