Sumber foto: Google

PM Australia: Tarif Impor Trump Tidak Berdasar dan Merugikan Kemitraan

Tanggal: 5 Apr 2025 19:25 wib.
Tampang.com | Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memberlakukan tarif impor sebesar 10 persen terhadap Australia. Menurut Albanese, kebijakan ini tidak memiliki dasar yang jelas dan bertentangan dengan prinsip kemitraan antara kedua negara.

Albanese: Tarif Ini Tidak Logis

Dalam pernyataannya pada Rabu (2/4/2025), Albanese menegaskan bahwa tarif tersebut bukan hal yang mengejutkan, tetapi tetap tidak dapat dibenarkan. Ia juga menyoroti pernyataan Trump yang menyebut tarif tersebut sebagai "tindakan timbal balik," padahal dalam hubungan dagang AS-Australia, tarif idealnya adalah nol.

"Jika ini benar-benar tarif timbal balik, maka seharusnya nol, bukan 10 persen. Kebijakan ini tidak memiliki dasar logis dan bertentangan dengan prinsip kemitraan antarnegara. Ini bukan tindakan yang dilakukan oleh seorang sahabat," ujar Albanese, dikutip dari Antara.

Australia Tidak Akan Berlaku Sama

Meskipun dikenakan tarif sepihak, Albanese menegaskan bahwa Australia tidak akan menerapkan kebijakan serupa sebagai balasan. Ia menekankan bahwa negaranya akan tetap mempertahankan hubungan dagang yang terbuka dan adil.

Trump Umumkan Tarif Impor Baru

Pada hari yang sama, Trump mengumumkan penerapan tarif timbal balik terhadap berbagai negara. Kebijakan ini menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua barang impor ke AS, dengan tarif yang lebih tinggi dikenakan kepada negara-negara yang memiliki defisit perdagangan besar terhadap AS.

Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif 10 persen akan mulai berlaku pada 5 April 2025, sementara tarif tambahan terhadap negara-negara tertentu akan diberlakukan pada 9 April 2025.

Dampak bagi Hubungan Australia-AS

Pengenaan tarif ini dikhawatirkan dapat merenggangkan hubungan ekonomi antara Australia dan AS, yang selama ini dikenal sebagai mitra strategis. Kebijakan proteksionis Trump berpotensi menghambat perdagangan bebas dan menambah ketegangan dalam hubungan bilateral kedua negara.

Keputusan pemerintah Australia untuk tidak menerapkan tarif balasan menunjukkan komitmen negara tersebut dalam menjaga hubungan dagang yang stabil. Namun, kebijakan Trump bisa menjadi tantangan baru bagi Australia dalam mempertahankan akses ekspor ke pasar AS.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved