Pimpinan Masa Depan Ukraina dibahas di Dewan EU
Tanggal: 1 Jul 2024 06:38 wib.
Pertemuan puncak Dewan Uni Eropa (EU) yang dimulai pada Kamis (27/6) menjadi sorotan utama dalam upaya untuk menentukan jabatan-jabatan kunci di blok tersebut serta menandatangani perjanjian keamanan penting dengan Ukraina. Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, menyatakan keyakinan bahwa Ursula von der Leyen akan tetap memimpin Komisi Eropa berikutnya, dengan konsensus yang jelas di antara anggota.
Namun, pertemuan ini tidak terlepas dari kontroversi, terutama setelah Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban, mengecam kesepakatan internal Partai Rakyat Eropa (EPP) mengenai penunjukan kepemimpinan di EU sebagai "memalukan". Orban menolak mendukung kesepakatan tersebut, menggambarkannya sebagai kolaborasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dipegangnya.
Pada pemilihan Parlemen Eropa bulan Juni sebelumnya, partai-partai sayap kanan memperoleh lebih banyak kursi tanpa meraih kendali penuh, yang memengaruhi agenda pertemuan KTT ini. Agenda KTT mencakup berbagai isu mulai dari bantuan militer ke Ukraina hingga strategi lima tahun ke depan, situasi di Timur Tengah, migrasi, dan pertahanan serta keamanan.
Salah satu titik fokus utama adalah penandatanganan perjanjian keamanan dengan Ukraina, yang diumumkan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, melalui media sosial. Zelenskyy menyatakan bahwa perjanjian ini akan memperkuat dukungan dari seluruh 27 negara anggota EU terhadap Ukraina tanpa memandang perubahan internal kelembagaan.
Dalam pidatonya, Zelenskyy menekankan pentingnya nilai-nilai Eropa dan menyambut dukungan bagi Ukraina, Moldova, dan negara-negara lain di Balkan serta Georgia. Dia menyerukan tindakan cepat dan penguatan sanksi terhadap Rusia, sambil menyoroti bahwa tekanan saat ini terhadap Moskow tidak mencukupi.
Presiden Dewan Uni Eropa, Charles Michel, juga memberikan apresiasi terhadap reformasi yang dilakukan oleh Ukraina, menggarisbawahi perjuangan negara tersebut untuk kebebasan, masa depan, serta nilai-nilai bersama. Michel menegaskan komitmen Uni Eropa terhadap Ukraina sebagai bagian dari komunitas Eropa yang lebih luas.