Sumber foto: Goggle

PILU Ratusan Jenazah Jemaah Haji Tergeletak di Jalanan Mekkah Akibat Suhu Panas 50 Derajat Celcius

Tanggal: 22 Jun 2024 09:46 wib.
Pilunya kondisi ratusan jenazah jemaah haji tergeletak di jalanan Mekkah akibat suhu panas 50 derajat celcius. Suhu panas ekstrem ini tengah berlangsung dalam lebih dari sepekan, bahkan mencapai antara 45-52 derajat Celsius.

Setidaknya 550 orang tewas saat menunaikan ibadah haji, demikian yang disampaikan para diplomat kepada media Prancis Agence France Presse (AFP). Sebuah video yang beredar di media sosial pada Rabu (19/6/2024) menunjukkan beberapa jenazah jamaah haji tergeletak di jalanan Arab Saudi. Mereka terbaring begitu saja di atas aspal tanpa alas, hanya ditutupi kain putih dan dikelilingi oleh barang-barang bawaan para jamaah.

Para jamaah haji tersebut diketahui meninggal dunia karena kepanasan yang ekstrem di Arab Saudi. Suhu di Mekkah dan Madinah pada saat itu mencapai lebih dari 50 derajat Celsius.

Pihak berwenang Arab Saudi belum memberikan pernyataan resmi terkait video tersebut, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa jenazah-jenazah tersebut sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit. Untuk mengantisipasi serangan udara panas yang menyengat, pemerintah Arab Saudi melakukan berbagai cara demi melindungi jemaah yang melaksanakan ibadah haji.

Pihak berwenang Saudi melaporkan mereka merawat lebih dari 2.000 jemaah yang menderita heatstroke, namun angka ini belum diperbarui sejak akhir pekan lalu. Mereka juga enggan memberikan informasi soal korban jiwa.

Ibadah haji merupakan ibadah fisik yang menuntut aktivitas bergerak dan berjalan kaki secara terus menerus. Hal ini membutuhkan ketahanan sistem fungsi kardiorespirasi dan neuromuskuloskeletal yang optimal agar jemaah mampu menjalaninya dengan kemampuan istitha’ah yang maksimal, seperti yang diutarakan oleh Tim Rehabilitasi Medis KKHI Makkah.

Jemaah lansia rentan terpengaruh oleh suhu cuaca yang ekstrem panas dan adaptasi terhadap aktivitas yang menuntut gerak cepat, meningkatkan risiko jatuh, cedera, bahkan disabilitas. Cuaca ekstrem juga berpotensi membuat jemaah mengalami disorientasi, gangguan sistem pernapasan, serta risiko radang tenggorokan akibat udara panas, debu, dan kurangnya hidrasi pada lapisan saluran pernapasan atas.

Gangguan pernapasan dapat memperburuk kondisi jemaah yang sebelumnya memiliki penyakit asma terkontrol atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) terkontrol. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah Arab Saudi untuk memastikan perlindungan dan perawatan medis yang memadai bagi jemaah haji, terutama yang rentan terhadap kondisi lingkungan ekstrem.

Dalam menghadapi kondisi suhu panas ekstrem, perlu adanya upaya maksimal dalam penanganan medis dan pencegahan cedera bagi jemaah haji. Tim Rehabilitasi Medis KKHI Makkah menangani berbagai kasus muskuloskeletal (ortopedi, bedah, cedera, nyeri sendi) dengan memberikan berbagai latihan, seperti stretching, penguatan, ketahanan, dan proteksi sendi, untuk membantu pemulihan pasien.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved