Pertumbuhan Penduduk Malaysia di Kuartal Pertama Tahun 2024 Mencapai 34 Juta, Meningkat 2.3% dari Periode yang Sama Tahun Lalu
Tanggal: 20 Mei 2024 11:38 wib.
Pertumbuhan penduduk Malaysia dalam tiga bulan pertama tahun 2024 diperkirakan mencapai 34 juta jiwa, mengalami peningkatan sebesar 2.3% dari jumlah penduduk 33.2 juta jiwa pada periode yang sama tahun sebelumnya, menurut Departemen Statistik Malaysia (DOSM).
Dari jumlah tersebut, 90% merupakan warga negara Malaysia (30.6 juta jiwa) dan 10% sisanya adalah penduduk non-warga negara (3.4 juta jiwa). Jumlah penduduk laki-laki meningkat menjadi 17.8 juta jiwa sedangkan penduduk perempuan mencapai 16.1 juta jiwa, dengan rasio jenis kelamin secara keseluruhan adalah 111 laki-laki per 100 perempuan.
Dari segi suku bangsa, etnis Melayu menyumbang sebanyak 57.9% dari jumlah penduduk, sementara etnis Tionghoa, India, dan Bumiputera lainnya masing-masing tetap bertahan di angka 22.6%, 6.6%, dan 12.2%. Jumlah kelahiran hidup mengalami penurunan sebesar 9.4% menjadi 106,386, dengan Selangor mencatat jumlah kelahiran tertinggi dan Labuan dengan jumlah kelahiran terendah.
Sebanyak 47,964 kematian tercatat, dengan sebagian besar terjadi pada kelompok usia di atas 60 tahun. Data ini memberikan gambaran penting akan struktur penduduk Malaysia, yang dapat memberikan informasi tentang perkembangan sosial, populasi, serta kesejahteraan masyarakat yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di berbagai sektor di negara ini.
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama dalam hal kebijakan publik, kesehatan masyarakat, dan perekonomian. Oleh karena itu, pengelolaan dan perencanaan yang efektif diperlukan agar pertumbuhan ini dapat dikendalikan secara optimal, sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pertumbuhan penduduk yang stabil merupakan indikator penting bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Seiring pertambahan jumlah penduduk, permintaan akan infrastruktur, layanan publik, dan komoditas konsumsi juga akan meningkat. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian khusus dalam perencanaan pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan tenaga kerja agar pertumbuhan penduduk yang berkelanjutan dapat diimbangi dengan pembangunan yang berkualitas.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek demografi dalam pembangunan ekonomi, terutama mengenai distribusi pendapatan, ketenagakerjaan, dan akses terhadap layanan publik. Data statistik demografi secara rutin harus diperbaharui dan disajikan secara transparan agar dapat digunakan sebagai alat yang efektif dalam membuat keputusan yang berkelanjutan bagi pembangunan di Malaysia.
Sementara itu, peran pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan penduduk sangat penting, terutama dalam menyediakan layanan kesehatan, perlindungan sosial, akses pendidikan, dan penguatan ekonomi bagi masyarakat. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, pemerintah perlu memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan dapat memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam konteks globalisasi yang terus berlangsung, Malaysia juga perlu memperhatikan dampak pertumbuhan penduduk pada aspek migrasi, urbanisasi, serta integrasi dalam pasar global. Keberlanjutan pembangunan di berbagai sektor, termasuk infrastruktur, industri, serta pariwisata, juga perlu diintegrasikan dengan pertimbangan demografi agar upaya pembangunan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang positif dalam jangka panjang.