Pertama dalam Sejarah, Saudi Izinkan Perempuan Ganti Kiswah Ka'bah
Tanggal: 10 Jul 2024 15:47 wib.
Otoritas Kerajaan Arab Saudi untuk pertama kalinya mengizinkan perempuan ikut tradisi mengganti kiswah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Dilansir dari Middle East Monitor, berdasarkan keterangan Otoritas Urusan Umum di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, staf-staf perempuan pada tahun ini ikut serta dalam upacara penggantian kain penutup Ka'bah.
Menurut laporan tersebut, perempuan membawa beberapa komponen yang diperlukan dan menyerahkan mereka kepada pekerja lain, yang selanjutnya memasukkan komponen tersebut ke dalam kendaraan untuk diangkut ke Masjidil Haram Mekkah. Kiswah adalah kain hitam dengan hiasan benang emas dan perak yang menutupi situs suci yang menjadi arah kiblat dunia tersebut.
Otoritas Saudi biasanya melakukan upacara penggantian kiswah setiap tahun usai musim haji selesai. Meskipun peran staf perempuan dalam upacara ini masih sangat terbatas, keberadaan mereka tetap menjadi terobosan baru yang dilakukan oleh Saudi.
Kebijakan ini dilakukan seiring dengan upaya Saudi membebaskan perempuan untuk bekerja di berbagai bidang dan industri, setelah selama ini dibatasi. Hal ini menandai langkah penting dalam kesetaraan gender di negara tersebut dan menunjukkan komitmen untuk memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan dalam kehidupan masyarakat. Terlihat bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Saudi terus melangkah maju dalam upaya memberdayakan perempuan.
Dalam konteks ini, keputusan untuk mengizinkan perempuan berpartisipasi dalam tradisi penggantian kiswah Ka'bah di Masjidil Haram mencerminkan semangat inklusi dan komitmen untuk menghapus batasan-batasan gender yang telah lama ada. Dengan demikian, ini merupakan tonggak sejarah yang membanggakan bagi masyarakat Saudi dan juga memperkuat citra Saudi di mata dunia.
Upacara penggantian kiswah sendiri memiliki makna yang sangat mendalam dalam kehidupan umat Islam. Secara tradisional, kiswah Ka'bah diganti setiap tahun, dan proses ini memiliki simbolisme yang kaya dan beragam. Selain menjadi tanda akan dimulainya tahun baru dalam kalender Islam, penggantian kiswah juga mencerminkan siklus kehidupan dan perubahan, serta merupakan bentuk rasa hormat kepada situs suci tersebut.
Dengan kehadiran staf perempuan dalam upacara ini, hal ini juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang signifikan dalam memperpetuasi tradisi dan nilai-nilai suci dalam Islam. Ini adalah langkah positif menuju inklusi gender yang lebih besar dalam aktivitas spiritual dan keagamaan, yang selama ini mungkin lebih banyak dilihat sebagai ranah laki-laki.
Langkah ini sejalan dengan serangkaian reformasi sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, yang bertujuan untuk mengubah wajah Saudi dari segi sosial, ekonomi, dan politik. Dalam beberapa tahun terakhir, Saudi telah melonggarkan banyak aturan yang sebelumnya membatasi perempuan, termasuk di bidang pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari.
Perubahan ini adalah bagian dari visi Saudi 2030, yaitu sebuah inisiatif ambisius untuk mengubah Kingdom of Saudi Arabia menjadi sebuah negara yang lebih terbuka, modern, dan divers. Bagian integral dari transformasi ini adalah memberikan lebih banyak kesempatan kepada perempuan untuk terlibat dalam kehidupan masyarakat dan mengejar karier di berbagai sektor.
Selain upaya untuk membebaskan perempuan secara sosial, reformasi ini juga bertujuan untuk menciptakan ekonomi yang lebih dinamis dan beragam dengan memanfaatkan seluruh potensi sumber daya manusia di negara tersebut. Memungkinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam penggantian kiswah Ka'bah bisa dianggap sebagai representasi dari semangat inovasi dan inklusi yang sedang berkembang di Saudi.
Meskipun langkah ini masih tergolong sebagai langkah kecil, namun merupakan tonggak sejarah yang signifikan dalam perjalanan perubahan sosial di negara tersebut. Terlepas dari spekulasi dan kritik yang mungkin muncul, keberadaan staf perempuan dalam upacara penggantian kiswah Ka'bah menunjukkan arah positif dalam mendorong kesetaraan gender dan menghapus batasan-batasan yang telah lama merintangi perempuan dari berbagai aspek kehidupan.
Sebagai masyarakat global, semua pihak seharusnya memberikan dukungan dan apresiasi atas langkah-langkah positif yang diambil oleh Saudi dalam mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial. Dukungan dari masyarakat internasional dapat menjadi pendorong yang kuat bagi Saudi untuk terus melakukan reformasi yang lebih besar dan lebih luas, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Dengan demikian, keputusan untuk mengizinkan perempuan berpartisipasi dalam tradisi penggantian kiswah Ka'bah di Masjidil Haram merupakan sesuatu yang patut diapresiasi oleh semua pihak, dan seharusnya menjadi inspirasi bagi negara-negara lain dalam mendorong kesetaraan gender dan inklusi sosial.
Meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, langkah ini menunjukkan bahwa perubahan positif sedang terjadi, dan harapan untuk masa depan yang lebih inklusif dan adil semakin nyata. Kita sebagai masyarakat global dapat bersama-sama membantu mendorong perkembangan yang lebih baik bagi perempuan, serta memastikan bahwa peran mereka dalam berbagai aspek kehidupan semakin dihargai dan diakui. Mari bersama-sama mendukung langkah-langkah positif ini dan membantu menciptakan dunia yang lebih adil dan inklusif untuk semua.