Sumber foto: iStock

Perluasan Perang di Timur Tengah: Serangan Israel ke Suriah dan Reaksi Iran

Tanggal: 10 Sep 2024 06:40 wib.
Perang di Timur Tengah kembali memanas, kali ini melibatkan Israel dan beberapa milisi Arab. Setelah sebelumnya melibatkan Lebanon dan Yaman, Israel kini menyerbu Suriah pada hari Minggu yang lalu. Berdasarkan laporan dari media pemerintah Suriah SANA, serangan terjadi di lokasi militer yang sensitif di wilayah Provinsi Hama tengah. Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa 14 orang tewas dalam serangan tersebut dan 43 orang lainnya mengalami luka-luka, termasuk enam orang dalam kondisi kritis.

Korban tewas akibat agresi Israel di sejumlah lokasi di sekitar Masyaf telah meningkat menjadi 14 orang, sementara 43 orang mengalami luka-luka, termasuk enam orang yang dalam kondisi kritis seperti yang dilaporkan oleh media asing yang dikutip oleh AFP pada Senin, 9 September 2024. Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) menyatakan bahwa serangan "intens" Israel menewaskan 18 orang, termasuk 8 orang yang merupakan anggota militer Suriah, sementara 32 orang lainnya mengalami luka-luka.

Serangan udara dilaporkan diluncurkan dari arah Barat Laut Lebanon, menargetkan sejumlah lokasi militer di wilayah tengah Suriah, termasuk area penelitian ilmiah di Masyaf. Israel sendiri telah sering melakukan serangan ke Suriah sejak 2011, dengan target posisi militer dan pejuang yang didukung oleh Iran, termasuk dari kelompok Hizbullah Lebanon. Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdel Rahman, menggambarkan serangan ini sebagai salah satu serangan Israel yang paling kejam di Suriah dalam beberapa tahun terakhir.

Penjelasan terkait motif serangan ini juga dikemukakan, sebagaimana diketahui, bahwa Iran merupakan sekutu dekat dari rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad. Rahman juga mengungkapkan bahwa ahli militer Iran sedang aktif mengembangkan senjata di wilayah tersebut, termasuk rudal presisi dan pesawat nirawak. Hal ini turut menunjukkan terkait kekhawatiran Israel akan perluasan pengaruh Iran di wilayah Timur Tengah.

Otoritas Israel sendiri jarang mengomentari serangan perorangan di Suriah. Alih-alih berkomentar secara langsung terkait serangan tersebut, Israel lebih memilih untuk secara berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan Iran memperluas kehadiran di wilayah Timur Tengah. Reaksi keras pun datang dari Iran terkait serangan ini. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, mengecam tindakan Israel sebagai serangan "kriminal" dan meminta para pendukung Israel untuk berhenti mendukung dan mempersenjatainya.

Perluasan konflik di Timur Tengah menjadi tren yang terus berlanjut, dengan Suriah menjadi salah satu medan pertempuran yang semakin intensif. Dengan adanya serangan baru ini, memperlihatkan bahwa perang di wilayah tersebut belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Sementara pihak-pihak yang terlibat terus menggulirkan retorika perang dan penentangan terhadap kehadiran musuh mereka.

Perluasan perang di Timur Tengah membawa dampak yang tidak hanya terbatas pada wilayah tersebut tapi juga bagi stabilitas global. Hal ini bisa dilihat dari reaksi-reaksi berbagai negara dan pihak terkait, seperti dari Iran yang secara tegas mengutuk serangan Israel di Suriah. Dan dengan potensi meluasnya konflik, tidak menutup kemungkinan dampaknya akan tersebar lebih luas, termasuk ke negara-negara tetangga di kawasan Timur Tengah.

Mengutip laporan dari berbagai media, terlihat bahwa perluasan perang di Timur Tengah telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan beberapa negara maju dan tetangga. Hal ini juga menjadi sebuah indikasi bahwa stabilitas dan keamanan di kawasan tersebut semakin rentan. menjadi pihak yang tidak langsung terlibat dalam konflik tersebut, kekhawatiran tersebut tetap menjadi sorotan dan perhatian utama dari berbagai pihak yang peduli terhadap situasi di Timur Tengah.

Perluasan perang ini juga telah membawa dampak besar bagi warga sipil di wilayah tersebut. Selain korban jiwa dan luka-luka yang terjadi akibat serangan tersebut, perang ini juga memaksa banyak warga untuk hidup dalam ketakutan dan kecemasan akan keselamatan mereka sehari-hari. Pemerintah pun harus bertindak cepat dan bijaksana untuk mengurangi dampak-dampak negatif yang diberikan pada masyarakat.

Dampak ekonomi juga menjadi salah satu aspek yang terdampak oleh konflik ini. Ketidakpastian yang terjadi akibat perang di kawasan tersebut juga dapat memicu gejolak ekonomi dan perdagangan internasional. Hal ini tidak hanya berdampak bagi negara-negara yang langsung terkait, namun juga bagi negara-negara secara global.

Dalam kaitannya dengan konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah, diperlukan upaya damai yang lebih maksimal dan sinergis dari berbagai pihak terkait. Konflik ini juga harus menjadi perhatian bersama dari masyarakat internasional, demi terciptanya keamanan dan perdamaian yang berkelanjutan di kawasantersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved