Peringatan Netanyahu kepada AS Membuat Gelombang di Kongres
Tanggal: 25 Jul 2024 22:45 wib.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengunjungi Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Rabu (24/7/2024). Kunjungan ini adalah momen di mana Netanyahu memilih untuk menyampaikan pidato di hadapan Kongres AS terkait konflik antara Israel dan milisi bersenjata Hamas di Gaza, Palestina.
Salah satu poin penting dalam pidato Netanyahu adalah ketika ia mengucapkan pujian untuk AS atas dukungan yang telah diberikan kepada Israel dalam menghadapi perang di Gaza. Netanyahu menyatakan keamanan dan kerja sama antara Israel dan AS sebagai hal yang tak terpisahkan. Meskipun demikian, PM Israel juga menghadapi ketidaksepakatan di antara anggota Kongres AS terkait kehadiran dan dukungan mereka.
Dalam pidatonya, Netanyahu juga secara khusus menyebutkan dua tokoh politik penting AS, yaitu Presiden Joe Biden dan mantan rivalnya Donald Trump. Ia mengakui dukungan Biden terhadap Israel setelah serangan 7 Oktober, sambil juga mengucapkan terima kasih kepada Trump atas kebijakan pro-Israel yang diterapkannya.
Poin lain yang disampaikan oleh Netanyahu adalah pesan keras kepada pendemo Palestina di luar gedung Capitol, di mana dia menyebut demonstrasi tersebut sebagai tindakan yang salah arah dan mengaitkannya dengan dukungan terhadap Hamas, yang menurutnya merupakan pemuja kematian.
Selain itu, Netanyahu juga menyinggung soal putusan Pengadilan Pidana Internasional (ICC) yang menyerukan surat perintah penangkapan untuknya dan sekutunya atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Netanyahu menentang tuduhan tersebut dan mengemukakan bahwa jika Israel terikat, maka AS akan menghadapi ancaman serupa.
Tak ketinggalan, Netanyahu juga menyampaikan rencana pascaperang, di mana ia menggambarkan visinya tentang masa depan Gaza dan peran Israel dalam mengontrol keamanan di sana. Ia juga menyerukan agar bantuan militer AS ditingkatkan dan disalurkan lebih cepat untuk mempercepat berakhirnya perang di Gaza.
Pidato tersebut telah menimbulkan gelombang besar di Kongres AS, di mana beberapa anggota merasa tidak setuju dengan beberapa poin yang disampaikan oleh Netanyahu. Hal ini mencerminkan bahwa konflik di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Palestina, masih menjadi isu yang kompleks dan memicu pertentangan pendapat di kancah internasional.
Kunjungan dan pidato Netanyahu di Kongres AS telah menggambarkan kompleksitas hubungan internasional antara Israel dan AS, sekaligus menyoroti berbagai perbedaan pendapat yang ada di dalam kedua pihak. Hal ini juga menunjukkan bahwa penyelesaian konflik di Timur Tengah merupakan tantangan yang tidak mudah, namun perlu menjadi fokus bagi komunitas internasional untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut.