Peringatan dari PBB: Kecemasan Akan Potensi Perang Besar Antara Hizbullah dan Israel
Tanggal: 19 Jun 2024 08:14 wib.
Dua pejabat PBB yang berbasis di Lebanon telah mengeluarkan peringatan keras terkait ancaman nyata akan terjadinya perang besar antara Hizbullah dan Israel. Ancaman ini diyakini bisa terjadi apabila terjadi kesalahan perhitungan dalam pertempuran lintas batas.
Koordinator khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, dan kepala pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, Aroldo Lazaro, menyatakan keprihatinan mereka atas adanya bentrokan baru-baru ini di sepanjang perbatasan selatan Lebanon. Mereka mengungkapkan bahwa bahaya kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan konflik yang tiba-tiba dan lebih luas sangatlah nyata. Pernyataan tersebut dilansir oleh Al Jazeera.
Hennis-Plasschaert dan Lazaro mendesak semua pihak untuk menghentikan aksi-aksi mereka dan berkomitmen untuk mencari solusi politik dan diplomatik sebagai langkah untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih besar.
Sebagai informasi tambahan, Hizbullah baru-baru ini melancarkan serangan roket dan drone terbesar ke arah Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober. Hal ini terjadi di saat Israel meningkatkan serangannya terhadap komandan dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan.
Ketegangan di daerah tersebut telah meningkat selama delapan bulan terakhir dimana Hizbullah telah berkomitmen untuk terus melancarkan serangan terhadap wilayah utara Israel dengan tujuan untuk menarik pasukan Israel menjauh dari perang di Gaza. Meskipun terdapat pasang surut dalam konflik ini pada berbagai waktu, serangan lintas batas tetap berlanjut.
Namun, adanya lonjakan pertempuran baru-baru ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kekerasan dapat meluas lebih jauh. Minggu lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji untuk mengembalikan keamanan di sepanjang perbatasan tersebut dengan cara apa pun.
Beberapa menteri sayap kanan di kabinet Netanyahu juga telah menyerukan tindakan lebih agresif, dengan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir bahkan menyatakan keinginan untuk perang langsung, sementara Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyerukan invasi darat.
Pada hari Selasa, serangan di desa Jouaiya di Lebanon selatan telah menewaskan komandan lapangan Taleb Abdallah, yang merupakan salah satu anggota Hizbullah paling senior yang tewas selama delapan bulan terakhir.
Menurut data dari sumber lain, eskalasi kekerasan di daerah perbatasan antara Lebanon dan Israel memang telah meningkat drastis dalam beberapa bulan terakhir. Jumlah serangan rudal dan drone dari Hizbullah semakin meningkat, sedangkan Israel juga membalas dengan serangan udara yang lebih intensif.
Ancaman akan perang besar antara Hizbullah dan Israel bukanlah isapan jempol semata. Pasca serangan besar-besaran Hamas ke Israel pada bulan Oktober, ketegangan di kawasan tersebut menjadi semakin memanas. Penembakan roket dari Gaza ke Israel serta serangan udara balasan Israel menjadi pemandangan yang kerap terjadi.
Kembali ke peringatan dari PBB, kekhawatiran akan eskalasi konflik menjadi sangat penting. Dengan keadaan yang semakin tegang, diperlukan keterlibatan aktif dari komunitas internasional untuk mencari solusi yang dapat mencegah terjadinya perang besar antara Hizbullah dan Israel. Kedua belah pihak perlu dipersiapkan agar dapat menahan diri dan membuka pintu bagi dialog, diplomasi, dan solusi politik yang dapat menghentikan terjadinya konflik yang lebih luas di kawasantersebut.