Sumber foto: iStock

Perdana Menteri Yordania Mengundurkan Diri, Ini Sosok Penggantinya

Tanggal: 16 Sep 2024 07:41 wib.
Sebuah kabar mengejutkan datang dari Yordania hari ini, Minggu (15/9/2024), saat seorang pejabat mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Yordania, Bisher Khasawneh, telah mengajukan pengunduran diri. Keputusan ini datang kurang dari seminggu setelah pemilihan parlemen dan menimbulkan spekulasi mengenai siapa yang akan menggantikan posisi penting ini.

Dilansir dari Reuters, pejabat anonim Yordania menyebutkan bahwa sosok yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Khasawneh adalah Jaafar Hassan, Kepala Kantor Raja Abdullah sekaligus mantan Menteri Perencanaan. Dengan latar belakangnya yang kuat dalam bidang perencanaan dan jabatannya yang terkini sebagai penasehat Raja, Hassan diyakini memiliki potensi untuk memimpin negara ini dalam situasi yang penuh tantangan.

Terkait dengan tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh Hassan, salah satunya adalah mengurangi dampak serangan Israel di Gaza terhadap ekonomi Yordania. Serangan ini telah memberikan pukulan keras pada ekonomi Yordania melalui pembatasan investasi dan penurunan tajam dalam sektor pariwisata. 

Pemerintah Yordania, di bawah kepemimpinan Khasawneh, sedang berusaha keras untuk merangsang kembali pertumbuhan ekonomi yang telah melambat selama satu dekade terakhir, yang hanya berkisar sekitar dua persen. Pertumbuhan yang lesu ini telah menjadi beban tambahan dengan datangnya pandemi dan konflik di negara tetangga seperti Irak dan Suriah.

Selain itu, hasil pemilihan umum baru-baru ini juga mengungkapkan kemenangan yang signifikan bagi oposisi Ikhwanul Muslimin dan sekutu ideologis kelompok militan Palestina Hamas. Hal ini menunjukkan bahwa ada pergeseran kekuatan politik yang mungkin akan mempengaruhi kebijakan dalam negeri maupun luar negeri yang akan dilaksanakan oleh pemerintah baru.

Pasca pemilihan, komposisi baru parlemen yang beranggotakan 138 orang menunjukkan bahwa mayoritas masih dikuasai oleh pemerintah, tetapi oposisi yang dipimpin oleh kaum Islamis yang lebih vokal memiliki potensi untuk menantang kebijakan-kebijakan yang diusung pemerintah terutama terkait dengan reformasi pasar bebas dan kebijakan luar negeri yang dipimpin IMF.

Dengan berbagai dinamika politik dan ekonomi yang sedang terjadi, tantangan bagi PM baru, Jaafar Hassan, akan menjadi semakin kompleks. Kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut akan menjadi penentu bagi masa depan Yordania dalam menghadapi berbagai ketidakpastian yang ada.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved