Perayaan Seollal: Tahun Baru Imlek di Korea dan Tradisi- Tradisinya
Tanggal: 2 Agu 2024 21:13 wib.
Seollal, atau Tahun Baru Imlek di Korea, adalah salah satu perayaan paling penting dan meriah dalam kalender Korea. Dirayakan pada hari pertama bulan pertama kalender lunar, Seollal tidak hanya menandai awal tahun baru tetapi juga merupakan waktu untuk menghormati leluhur, mempererat ikatan keluarga, dan menikmati berbagai tradisi dan makanan khas. Artikel ini akan membahas keunikan dan makna dari perayaan Seollal di Korea.
1. Persiapan Menyambut Seollal
Persiapan untuk Seollal dimulai jauh sebelum hari perayaan itu sendiri. Keluarga-keluarga Korea membersihkan rumah mereka dengan cermat, sebuah tradisi yang dipercaya dapat mengusir nasib buruk dan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Selain itu, mereka juga mempersiapkan berbagai makanan tradisional, membeli pakaian baru yang disebut hanbok, dan merencanakan perjalanan untuk berkumpul dengan keluarga besar.
2. Ritual Charye: Penghormatan kepada Leluhur
Salah satu aspek paling penting dari Seollal adalah ritual charye, yaitu penghormatan kepada leluhur. Pada pagi hari Seollal, keluarga-keluarga Korea berkumpul untuk melakukan upacara ini. Mereka menyiapkan meja khusus yang dihiasi dengan berbagai makanan dan minuman untuk leluhur mereka. Makanan-makanan ini disusun dengan tata letak yang sangat khusus, mencerminkan rasa hormat dan penghormatan kepada leluhur. Setelah berdoa dan memberikan penghormatan, keluarga akan menikmati makanan bersama.
3. Ddeokguk: Sup Kue Beras
Tidak lengkap rasanya merayakan Seollal tanpa menikmati ddeokguk, sup kue beras yang lezat. Ddeokguk terdiri dari kaldu sapi yang bening, irisan kue beras, dan sering kali ditambahkan dengan daging sapi, telur, dan rumput laut. Tradisi makan ddeokguk melambangkan pertumbuhan usia satu tahun dan dipercaya membawa keberuntungan di tahun yang baru. Anak-anak sering kali bertanya, "Berapa mangkuk ddeokguk yang kamu makan?" sebagai cara bercanda untuk menghitung usia seseorang.
4. Sebae: Salam Hormat dan Pemberian Angpao
Sebae adalah tradisi di mana anak-anak dan generasi muda memberikan salam hormat kepada orang tua dan anggota keluarga yang lebih tua dengan cara membungkuk dalam-dalam. Sebagai balasannya, orang tua dan kerabat yang lebih tua memberikan angpao, atau uang dalam amplop merah, yang disebut sebaedon. Angpao ini melambangkan harapan untuk kesejahteraan, kesehatan, dan kesuksesan di tahun yang baru.
5. Hanbok: Pakaian Tradisional
Pada hari Seollal, banyak orang Korea mengenakan hanbok, pakaian tradisional yang berwarna-warni dan indah. Hanbok bukan hanya pakaian biasa, tetapi juga simbol kebanggaan budaya dan identitas Korea. Memakai hanbok pada Seollal menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan leluhur, serta menambah suasana perayaan yang meriah dan penuh warna.
6. Permainan Tradisional
Selama perayaan Seollal, berbagai permainan tradisional Korea dimainkan untuk memeriahkan suasana. Salah satu permainan yang populer adalah yutnori, permainan papan yang menggunakan tongkat kayu sebagai dadu. Permainan ini melibatkan strategi dan keberuntungan, serta sering dimainkan oleh seluruh anggota keluarga, menciptakan momen kebersamaan yang penuh tawa dan kegembiraan.
7. Kegiatan di Luar Ruangan
Selain permainan tradisional, banyak keluarga juga menikmati kegiatan di luar ruangan seperti bermain layang-layang (yeonnalligi) dan gulat tradisional Korea (ssireum). Bermain layang-layang melambangkan harapan dan impian yang tinggi di tahun yang baru, sementara gulat tradisional menunjukkan kekuatan dan keberanian.
8. Mengunjungi Kuburan Leluhur
Setelah upacara charye di rumah, beberapa keluarga juga melakukan ziarah ke kuburan leluhur mereka. Kegiatan ini melibatkan membersihkan makam, meletakkan makanan dan minuman sebagai persembahan, serta berdoa untuk kesejahteraan dan perdamaian bagi arwah leluhur. Tradisi ini menunjukkan rasa hormat yang mendalam dan keterikatan yang kuat antara generasi.