Sumber foto: google

Perayaan Chuseok: Hari Raya Panen dan Tradisi Berkumpul Keluarga di Korea

Tanggal: 2 Agu 2024 21:19 wib.
 

Chuseok, juga dikenal sebagai Hangawi, adalah salah satu perayaan paling penting di Korea Selatan. Dirayakan pada bulan September atau Oktober, sesuai dengan kalender lunar, Chuseok adalah saat di mana keluarga berkumpul untuk merayakan hasil panen dan menghormati leluhur. Selama tiga hari perayaan, tradisi dan ritual kuno dihidupkan kembali, menghubungkan masa lalu dengan masa kini dalam suasana penuh syukur dan kebersamaan.

 Sejarah dan Makna Chuseok

Chuseok memiliki sejarah panjang yang diyakini bermula dari masa Dinasti Silla (57 SM – 935 M). Chuseok dirayakan pada tanggal 15 bulan kedelapan dalam kalender lunar, saat bulan purnama paling terang bersinar di langit. Secara tradisional, Chuseok adalah waktu untuk berterima kasih kepada para dewa atas hasil panen yang melimpah dan untuk menghormati leluhur yang telah meninggal. Filosofi di balik Chuseok adalah rasa syukur, keharmonisan, dan kebersamaan keluarga.

 Tradisi dan Aktivitas Chuseok

Chuseok diisi dengan berbagai tradisi dan aktivitas yang kaya akan makna budaya. Salah satu tradisi utama adalah pembuatan Songpyeon, kue beras yang diisi dengan pasta kacang merah, wijen, atau kastanye. Songpyeon dibuat secara kolektif oleh anggota keluarga, dan dipercayai bahwa bentuk dan rasa Songpyeon yang baik akan membawa keberuntungan. Proses pembuatan kue ini sendiri adalah bagian dari tradisi yang mempererat hubungan antar anggota keluarga.

Upacara Charye adalah salah satu kegiatan utama selama Chuseok. Keluarga berkumpul di rumah atau di makam leluhur untuk melakukan ritual penghormatan. Makanan yang disajikan dalam upacara ini termasuk nasi, buah-buahan, daging, ikan, dan minuman tradisional seperti makgeolli. Setiap anggota keluarga akan tunduk tiga kali di depan meja persembahan sebagai bentuk penghormatan.

Selain itu, Chuseok juga dirayakan dengan permainan tradisional seperti Ssireum (gulat tradisional Korea) dan Ganggangsullae, tarian melingkar yang dilakukan oleh wanita di bawah sinar bulan purnama. Kegiatan ini tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan komunitas.

 Perjalanan Pulang dan Berkumpul dengan Keluarga

Salah satu aspek penting dari Chuseok adalah perjalanan pulang ke kampung halaman. Seperti mudik saat Idul Fitri di Indonesia, jutaan orang Korea melakukan perjalanan panjang untuk merayakan Chuseok bersama keluarga. Jalan-jalan utama dan jalur transportasi umum biasanya sangat sibuk selama periode ini.

Berkumpul dengan keluarga selama Chuseok adalah momen yang dinantikan oleh banyak orang. Makanan lezat yang disiapkan bersama, cerita yang dibagikan, dan kenangan yang diciptakan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini. Bagi banyak orang, Chuseok adalah waktu untuk memperkuat hubungan keluarga dan merayakan kebersamaan.

 Evolusi Modern Chuseok

Seiring dengan modernisasi, beberapa aspek Chuseok telah mengalami perubahan. Di kota-kota besar, beberapa keluarga mungkin merayakan Chuseok dengan cara yang lebih praktis, seperti makan di restoran atau mengunjungi tempat-tempat wisata. Meskipun demikian, inti dari Chuseok sebagai waktu untuk berkumpul dengan keluarga dan bersyukur tetap tidak berubah.

Chuseok juga menjadi kesempatan bagi Korea untuk mempromosikan budayanya kepada dunia. Banyak turis yang tertarik untuk merasakan langsung perayaan ini. Festival, pameran budaya, dan acara khusus diadakan untuk memperkenalkan tradisi Chuseok kepada pengunjung asing.

 

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved