Sumber foto: Google

Perang Yaman: Konflik Berkepanjangan di Timur Tengah

Tanggal: 30 Jun 2024 22:29 wib.
Perang Yaman, yang dimulai sejak 2014, adalah salah satu konflik terburuk dan paling mematikan di Timur Tengah saat ini. Konflik ini melibatkan berbagai faksi domestik dan kekuatan internasional, menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat besar. Artikel ini akan membahas latar belakang, aktor-aktor yang terlibat, dampak perang, serta upaya yang dilakukan untuk mencapai perdamaian.

Latar Belakang Perang Yaman

Konflik di Yaman bermula dari ketegangan politik yang berkepanjangan antara pemerintah yang didukung oleh Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran. Houthi, yang berasal dari komunitas Zaidi Syiah di utara Yaman, merasa terpinggirkan oleh pemerintah pusat dan memulai pemberontakan pada tahun 2014. Pada awal 2015, mereka berhasil merebut ibu kota Sanaa, memaksa Presiden Hadi melarikan diri ke Arab Saudi.

Aktor-Aktor yang Terlibat

Perang Yaman melibatkan banyak aktor, baik domestik maupun internasional:

Houthi: Kelompok pemberontak yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa. Mereka mendapat dukungan logistik dan militer dari Iran.

Pemerintah Yaman: Dipimpin oleh Presiden Hadi, pemerintah ini didukung oleh koalisi internasional yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Koalisi Arab Saudi: Terdiri dari beberapa negara Teluk, koalisi ini mendukung pemerintah Yaman dengan serangan udara dan pasukan darat untuk mengalahkan Houthi. Arab Saudi melihat Houthi sebagai perpanjangan tangan Iran di Yaman.

Iran: Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam pertempuran, Iran mendukung Houthi dengan pasokan senjata dan bantuan teknis.

Al-Qaeda dan ISIS: Kedua kelompok teroris ini juga aktif di Yaman, memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk memperluas pengaruh mereka.

Dampak Perang

Perang Yaman telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang sangat parah. Beberapa dampak utamanya adalah:

Korban Jiwa dan Luka-Luka: Ribuan orang telah tewas dan puluhan ribu lainnya luka-luka akibat pertempuran dan serangan udara. Sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Kelaparan dan Malnutrisi: Blokade yang dilakukan oleh koalisi Arab Saudi telah memutus pasokan makanan dan obat-obatan, menyebabkan jutaan orang menderita kelaparan dan malnutrisi. Yaman kini menghadapi salah satu krisis kelaparan terburuk di dunia.

Pengungsi dan Displaced Persons: Jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan hidup sebagai pengungsi di dalam dan luar negeri. Kondisi di kamp pengungsi sangat memprihatinkan dengan minimnya akses ke air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan.

Krisis Kesehatan: Sistem kesehatan di Yaman runtuh akibat perang. Wabah penyakit seperti kolera menyebar dengan cepat, membunuh ribuan orang. Layanan kesehatan dasar sulit diakses, terutama di daerah-daerah yang dikuasai Houthi.

Kerusakan Infrastruktur: Infrastruktur vital seperti rumah sakit, sekolah, dan fasilitas umum hancur akibat serangan udara dan pertempuran darat. Rekonstruksi akan membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar.

Upaya Perdamaian

Meskipun situasi di Yaman sangat kompleks, ada beberapa upaya yang dilakukan untuk mencapai perdamaian:

Mediasi PBB: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berulang kali mencoba memediasi konflik ini. Utusan khusus PBB untuk Yaman berusaha mengumpulkan pihak-pihak yang bertikai untuk berunding dan mencapai kesepakatan damai.

Gencatan Senjata: Beberapa kali gencatan senjata disepakati, meskipun sering kali dilanggar. Gencatan senjata diperlukan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil yang terkena dampak perang.

Dialog Politik: Upaya untuk memulai dialog politik antara pemerintah Yaman dan Houthi terus dilakukan, meskipun jalan menuju kesepakatan final masih panjang dan penuh tantangan.

Bantuan Kemanusiaan: Organisasi internasional seperti PBB, Palang Merah, dan NGO lainnya terus berupaya memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Yaman. Bantuan ini meliputi makanan, obat-obatan, dan peralatan medis.

Tekanan Internasional: Komunitas internasional, termasuk negara-negara Barat, menekan pihak-pihak yang terlibat untuk menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai. Sanksi terhadap pihak-pihak yang melanggar hak asasi manusia juga menjadi alat tekanan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved