Sumber foto: website

Perang Memanas, AS dan Sekutu Minta Gencatan Senjata Selama 21 Hari di Perbatasan Lebanon-Israel

Tanggal: 26 Sep 2024 19:36 wib.
Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Uni Eropa (UE) telah menyuarakan permohonan untuk gencatan senjata sementara di Lebanon, menyusul semakin meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah. Kelompok yang terdiri dari 12 negara tersebut mengusulkan jeda pertempuran selama 21 hari guna memberi ruang bagi diplomasi dalam mencapai penyelesaian diplomatik dan gencatan senjata di Gaza.

Dalam pernyataan bersama, mereka menegaskan bahwa eskalasi konflik tersebut akan membawa risiko yang tidak dapat diterima dari perspektif eskalasi regional yang lebih luas, yang pada akhirnya tidak menguntungkan bagi rakyat Israel maupun Lebanon. Tindakan ini dianggap sebagai langkah kritis untuk mengurangi ketegangan dan mencari solusi damai.

Kepala militer Israel telah memberitahu pasukan pada Rabu (25/9/2024) bahwa serangan udara yang besar-besaran di Lebanon yang menargetkan Hizbullah, dapat membuka jalan bagi kemungkinan invasi darat ke wilayah musuh. Hal ini menjadi pernyataan yang sangat jelas dari pihak senior mengenai potensi invasi darat ke Lebanon dalam waktu dekat.

Dokumentasi pernyataan tersebut telah didukung oleh AS, Australia, Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, dan Qatar. Selanjutnya, pernyataan tersebut disampaikan setelah para pemimpin dunia berkumpul dalam Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS. Pernyataan bersama terpisah yang dilontarkan oleh Presiden AS Joe Biden serta Presiden Prancis Emmanuel Macron, menegaskan bahwa saatnya untuk mencari solusi yang dapat menjamin keselamatan dan keamanan agar warga sipil dapat kembali ke tempat tinggal mereka.

Kedua pihak itu berpandangan bahwa eskalasi konflik saat ini mengancam konflik yang lebih besar dan berpotensi membahayakan warga sipil. Oleh karena itu, mereka telah bekerja sama dalam beberapa hari terakhir untuk merintis gencatan senjata sementara, guna memberikan waktu bagi diplomasi menemukan jalan keluar dari situasi tersebut serta untuk menghindari sebaran eskalasi lebih lanjut di perbatasan.

Presiden Biden juga menyampaikan secara singkat kepada wartawan di Gedung Putih pada Rabu (25/9/2024) malam bahwa mereka telah mendapat dukungan yang signifikan dari negara-negara Eropa maupun negara-negara Arab dalam upaya mencegah pelebaran konflik.

Seorang pejabat senior pemerintah menyampaikan kepada BBC bahwa hingga saat ini, baik Israel maupun Lebanon belum memberikan tanggapan atas usulan tersebut, walaupun AS telah menghubungi kedua belah pihak. Di sisi lain, diharapkan tanggapan resmi akan disampaikan dalam waktu beberapa jam ke depan. Pejabat tersebut juga menambahkan bahwa jeda pertempuran selama 21 hari tersebut akan menjadi fase lanjutan yang akan memungkinkan adanya negosiasi lebih lanjut untuk mencapai kesepakatan yang rumit dalam situasi ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved