Sumber foto: Google

Perang India-Pakistan Ganggu Jalur Udara Global, Maskapai Internasional Ubah Rute

Tanggal: 8 Mei 2025 10:29 wib.
Tampang.com — Ketegangan bersenjata kembali memanas antara dua negara bersenjata nuklir, India dan Pakistan. Bentrokan terbaru terjadi di sepanjang Line of Control (LoC), perbatasan de facto di wilayah Kashmir, pada Rabu (7/5/2025). Kedua negara saling melancarkan serangan artileri yang menewaskan setidaknya delapan warga sipil di Pakistan dan tiga di India.

Eskalasi ini merupakan kelanjutan dari serangan berdarah yang terjadi di kawasan wisata Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India, pada Kamis (22/4). Insiden tersebut merenggut nyawa 26 warga sipil, mayoritas wisatawan, dan memicu saling tuding antara kedua negara.


India menuduh Pakistan sebagai dalang di balik serangan tersebut. Namun, Islamabad membantah keras tuduhan itu dan membalasnya dengan demonstrasi kekuatan militer berupa uji coba rudal.


Maskapai Dunia Ubah Rute demi Keamanan

Krisis ini langsung berdampak pada dunia penerbangan internasional. Sejumlah maskapai besar mulai menghindari wilayah udara Pakistan untuk mencegah risiko serangan udara. Di antaranya, Air France dan Lufthansa telah secara resmi mengalihkan penerbangan mereka ke jalur alternatif.

Air France mengonfirmasi bahwa penerbangan menuju destinasi Asia seperti New Delhi, Bangkok, dan Ho Chi Minh City kini menggunakan rute memutar yang memakan waktu tempuh lebih lama.

Sementara itu, Lufthansa mengungkapkan bahwa jalur Frankfurt–New Delhi kini memerlukan waktu tambahan karena harus menghindari zona konflik.

Maskapai Asia Ikut Menyesuaikan Jalur

Tidak hanya maskapai Eropa, sejumlah operator penerbangan dari Asia juga mengambil langkah serupa. Thai Airways, Korean Air, dan EVA Air dari Taiwan dilaporkan melakukan penyesuaian rute penerbangan mereka.

Thai Airways mengalihkan penerbangan tujuan Eropa melalui jalur lebih selatan, sementara Korean Air menghindari Pakistan dengan memilih melewati Myanmar dan Bangladesh untuk rute Incheon–Dubai.

Langkah ini diambil demi memastikan keselamatan penumpang dan kru, meski berdampak langsung pada biaya operasional karena peningkatan konsumsi bahan bakar serta penundaan jadwal.

Pakistan Kehilangan Pemasukan dari Biaya Overflight

Pengalihan rute penerbangan ini tidak hanya merugikan maskapai dari sisi efisiensi, tetapi juga berdampak pada pemasukan Pakistan. Selama ini, negara tersebut memperoleh pendapatan signifikan dari biaya izin lintas udara (overflight fee). Dengan maskapai menghindari wilayahnya, potensi kerugian ekonomi pun tak terhindarkan.

PBB Serukan Penghentian Eskalasi

Menyikapi konflik yang terus meningkat, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kedua pihak untuk menahan diri dan menempuh jalur damai.


“Solusi militer bukanlah jalan keluar,” tegas Guterres dalam pernyataannya, menambahkan bahwa konflik semacam ini berpotensi mengguncang stabilitas kawasan dan mengancam keselamatan global.


Dampak Global Ketegangan Asia Selatan

Situasi di Asia Selatan ini menambah daftar wilayah konflik yang memengaruhi jalur penerbangan internasional. Sebelumnya, maskapai global juga menghindari wilayah udara terkait konflik Rusia-Ukraina serta kawasan Timur Tengah yang terus bergolak.

Dengan meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan, dunia kini menanti langkah diplomatik konkret untuk mencegah konflik berkembang menjadi perang berskala penuh.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved