Sumber foto: iStock

Perang di Timur Tengah Semakin Memanas: Milisi Irak Serang Pelabuhan Israel

Tanggal: 26 Sep 2024 10:54 wib.
Tren konflik di wilayah Arab terus meningkat secara dramatis. Sementara perang terus berlanjut antara Israel dan Hamas serta Israel dan Hizbullah, bentrokan baru bermunculan dengan serangan Kelompok Perlawanan Islam di Irak terhadap Israel.

Menurut laporan terbaru dari AFP pada Kamis (26/9/2024), Kelompok Perlawanan Islam di Irak telah mengonfirmasi adanya serangan ke pelabuhan Laut Merah Israel di Eilat pada hari Rabu sebelumnya. Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut melibatkan penggunaan pesawat tanpa awak untuk menyerang target strategis di Eilat. Meskipun militer Israel mengklaim berhasil mencegat serangan tersebut, dua orang dilaporkan terluka dalam insiden tersebut.

Di samping itu, kelompok-kelompok lain yang memiliki afiliasi pro Iran di wilayah tersebut juga mendesak untuk melakukan lebih banyak serangan di tengah eskalasi konflik yang terus meningkat di Gaza dan Lebanon. Misalnya, Brigade Hizbullah Irak telah mengeluarkan seruan untuk meningkatkan operasi terhadap Israel.

Abu Ali al-Askari, juru bicara Hizbullah Irak, menyatakan bahwa upaya yang dilakukan saat ini belum sejalan dengan ambisi dari 'Poros Perlawanan', yang merujuk pada kelompok-kelompok proksi Iran yang termasuk di Irak, Lebanon, dan Yaman. Dia juga menekankan harapannya terhadap faksi-faksi dalam Perlawanan Islam untuk meningkatkan jumlah dan intensitas operasi mereka, guna mendukung Palestina dan Lebanon dalam konflik mereka dengan Israel.

Tidak hanya itu, kelompok Hizbullah di Lebanon juga melakukan serangan balasan dengan menembakkan rudal balistik yang ditujukan ke markas besar badan mata-mata Israel Mossad di dekat Tel Aviv. Hizbullah menyebutkan bahwa serangan tersebut merupakan balasan atas gelombang serangan baru-baru ini yang melibatkan ledakan ribuan alat komunikasi anggota Hizbullah serta serangan udara yang menewaskan komandan tingginya.

Disebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Gaza, serta sebagai pembelaan terhadap Lebanon dan rakyatnya yang tengah menerima serangan udara dari pihak Israel, terutama di wilayah Selatan.

Eskalasi konflik ini menimbulkan keketaraan di kalangan warga Israel. Serangan tersebut menimbulkan ketakutan di kalangan warga, terutama di Tel Aviv. Menurut Alon Neubach, seorang warga Israel, mereka merasakan ketakutan yang sangat nyata sehingga mereka terpaksa mencari perlindungan di lantai bawah. Dia juga menambahkan bahwa situasi tersebut sangat menakutkan bagi mereka yang tinggal di pinggiran ibu kota komersial Israel.

Selain itu, warga lain juga mengungkapkan kekhawatiran atas eskalasi konflik yang terjadi. Mereka merasa bahwa serangan roket yang mencapai pusat negara akan meningkatkan tingkat ketakutan di kalangan mereka.

Gejolak di Timur Tengah semakin meningkat sejak pecahnya perang di Gaza pada Oktober 2023 lalu, yang menyebabkan ribuan orang tewas akibat serangan Israel terhadap Hamas. Situasi ini menunjukkan betapa tegangnya situasi di wilayah tersebut, dengan potensi perkembangan konflik yang semakin kompleks dan tidakmudah diselesaikan.

Konflik di Timur Tengah tidak hanya berdampak bagi negara-negara di wilayah tersebut, namun juga memiliki konsekuensi global yang tidak bisa diabaikan. Dengan meningkatnya persaingan kepentingan antara kelompok-kelompok di wilayah Arab, perlu adanya upaya konkret dalam menciptakan perdamaian dan mengurangi eskalasi konflik. Semua pihak harus berusaha untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan dalam mengatasi konflik di Timur Tengah, agar dapat tercipta kestabilan dan perdamaian bagi seluruh rakyat di wilayahtersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved