Sumber foto: iStock

Perang Arab Semakin Menguat: Pernyataan Pemimpin Hamas dan Dukungan Kelompok Regional

Tanggal: 17 Sep 2024 12:43 wib.
Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, baru-baru ini mengumumkan kesiapannya untuk menjalani "perang panjang" di wilayah Gaza melawan Israel. Dalam pernyataannya, dia meyakinkan bahwa Hamas memiliki sumber daya dan kekuatan untuk mempertahankan perjuangan mereka melawan Negeri Zionis, dengan dukungan dari sekutu regional yang didukung oleh Iran.

Yahya Sinwar, yang baru-baru ini menjadi pemimpin Hamas menggantikan Ismail Haniyeh yang terbunuh, menyuarakan kesiapannya melalui sebuah surat kepada sekutu Hamas di Yaman, yakni Houthi. Dalam surat tersebut, Sinwar menegaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan diri untuk menghadapi "perang yang melelahkan". Dia menyatakan, "Kami telah mempersiapkan diri untuk berperang dalam perang yang melelahkan."

Lebih lanjut, Sinwar juga menyatakan keyakinannya bahwa upaya bersama kelompok-kelompok proksi Iran di Timur Tengah, termasuk di Lebanon dan Irak, akan mampu mengalahkan Israel. "Upaya gabungan kami dengan Anda dan dengan kelompok-kelompok di Lebanon dan Irak akan mematahkan musuh ini dan mengalahkannya," ujar Sinwar yang juga menyebut Hizbullah di Lebanon dan kelompok perjuangan di Irak.

Pernyataan Sinwar ini muncul di tengah kondisi pertempuran yang masih terjadi di Gaza. Baru-baru ini, Israel kembali melancarkan serangan yang menewaskan setidaknya dua puluh empat orang di wilayah Gaza.

Situasi ini juga terjadi saat Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, memberikan peringatan bahwa peluang untuk mengakhiri pertempuran dengan kelompok Hizbullah di Lebanon semakin tipis. Konflik antara Hizbullah dan Israel di wilayah perbatasan telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik yang lebih luas di wilayah tersebut sejak perang di Gaza meletus.

Dalam hal ini, Wakil Kepala Hizbullah, Naim Qassem, menyampaikan bahwa kelompoknya tidak bermaksud untuk terlibat dalam perang. Namun, dia juga memberikan peringatan bahwa jika Israel memulai konflik, akan ada kerugian besar di kedua pihak.

Sementara itu, kelompok Houthi melakukan tembakan rudal ke wilayah Israel pada hari Minggu. Hal ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengeluarkan ancaman serangan ke Yaman. "Operasi kami akan terus berlanjut selama agresi dan pengepungan di Gaza terus berlanjut," ujar pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Huthi, dalam sebuah pidatonya.

Pernyataan Sinwar dan dinamika konflik yang terjadi di Timur Tengah menunjukkan bahwa ketegangan antara Hamas, Israel, Hizbullah, dan kelompok-kelompok proksi Iran di wilayah tersebut semakin meningkat. Dukungan yang diterima oleh Hamas dari kelompok-kelompok lainnya, seperti Hizbullah di Lebanon dan Houthi di Yaman, menimbulkan kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik yang lebih luas di wilayah tersebut.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved