Sumber foto: website

Perang Antar Faksi Kartel Sinaloa Pecah, Lebih dari 100 Orang Tewas dan Hilang

Tanggal: 22 Sep 2024 20:38 wib.
Berita tragis datang dari Negara Bagian Sinaloa, Meksiko, di mana terjadi perang antar faksi kartel narkoba yang menyebabkan kematian sekira 53 orang dan 51 orang lainnya dilaporkan hilang sejak perang pecah di daerah tersebut. Peristiwa ini menciptakan kekacauan dan ketakutan di wilayah tersebut, dengan kekerasan yang telah berlangsung sejak perang antara faksi-faksi yang bermusuhan dalam Kartel Sinaloa pecah pada 9 September 2024. Masyarakat setempat hidup dalam ketakutan akan ancaman kekerasan yang terus menerus.

Konflik ini dimulai pada bulan Juli, ketika salah satu pemimpin faksi Kartel Sinaloa, Ismael "El Mayo" Zambada, ditangkap di Amerika Serikat. Zambada menuduh anggota senior Los Chapitos, faksi lain dari kartel tersebut, telah menculiknya dan kemudian melakukan ekstradisi ke Amerika Serikat tanpa persetujuannya.

Sejak pertempuran besar-besaran terjadi pada 9 September, baku tembak dan kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di ibu kota, Culiacan. Sekolah terpaksa ditutup dan restoran serta toko tutup lebih awal akibat kekacauan yang terjadi.

Fernando Perez Medina, yang dikenal sebagai "El Piyi", ditangkap di Culiacan menurut sumber keamanan federal. Presiden Meksiko, Andrés Manuel López Obrador, telah menyalahkan Amerika Serikat atas ketidakstabilan tersebut, menyebut bahwa mereka terlibat dalam operasi tersebut. Hal ini merujuk pada pembicaraan penyerahan antara pejabat AS dan Joaquín Guzmán López, yang ditahan bersama Zambada di bandara pribadi di El Paso pada akhir Juli.

Pejabat AS telah mengonfirmasi bahwa mereka melakukan pembicaraan dengan Guzmán, tetapi Duta Besar AS untuk Meksiko, Ken Salazar, menyatakan bahwa sumber daya atau personel AS tidak terlibat dalam penculikan Zambada pada 25 Juli.

Zambada mengaku tidak bersalah di pengadilan New York pada 13 September dalam kasus perdagangan narkoba yang menuduhnya terlibat dalam rencana pembunuhan dan memerintahkan penyiksaan. Dia juga mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut pada sidang pengadilan sebelumnya di Texas. Hakim Pengadilan Negeri AS James Cho memerintahkan agar Zambada ditahan hingga diadili, dengan sidang pengadilan berikutnya dijadwalkan pada 31 Oktober.

Guzmán López juga sedang menunggu persidangan atas dakwaan perdagangan narkoba terpisah di Chicago, tempat dia juga mengaku tidak bersalah.

Ketegangan ini menjadi kekhawatiran yang mendalam bagi masyarakat setempat, karena keamanan dan stabilitas wilayah terus terganggu oleh konflik antara faksi-faksi Kartel Sinaloa dan campur tangan pihak eksternal. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga menciptakan ancaman bagi keamanan dan perdamaian di wilayah tersebut.

Persoalan ini harus segera diatasi dengan langkah-langkah yang tegas dan efektif demi menjaga keamanan dan stabilitas wilayah Sinaloa. Diperlukan kerjasama antara pemerintah Meksiko, pihak keamanan, dan lembaga internasional untuk menangani konflik ini dengan bijaksana dan mencegah terjadinya korban jiwa lebih lanjut. Selain itu, langkah-langkah pencegahan terhadap perdagangan narkoba dan pemusnahan jaringan kartel perlu ditingkatkan untuk mengurangi dampak negatif dari perang antar faksi kartel di Meksiko.

Keamanan warga sipil harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik ini. Kehadiran lembaga-lembaga internasional dan kerjasama regional dapat membantu mengatasi masalah yang kompleks ini. Dengan adanya upaya bersama, diharapkan wilayah Sinaloa dapat segera pulih dari ketegangan dan kekerasan yang telah melanda, menuju masa depan yang lebih aman dan damai.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved