Peningkatan Jumlah Jemaah Haji Meninggal Saat Musim Panas di Arab Saudi
Tanggal: 24 Jun 2024 15:37 wib.
Pada ibadah haji tahun ini, jumlah jemaah haji yang meninggal dunia telah mencapai lebih dari 1.000 orang. Mayoritas korban adalah jemaah tidak terdaftar yang melaksanakan ibadah haji di tengah kondisi cuaca ekstrem yang sangat panas di Arab Saudi.
Menurut laporan dari CNA, pada Kamis dilaporkan sebanyak 58 kematian baru berasal dari Mesir, dimana mayoritas dari 658 jemaah Mesir yang meninggal adalah jemaah tidak terdaftar. Data dari sekitar 10 negara menunjukkan total 1.081 kematian selama ibadah haji, salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh semua Muslim setidaknya sekali seumur hidup.
Ibadah haji tahun ini berlangsung pada musim panas di Arab Saudi, dengan suhu mencapai 51,8 derajat Celsius di Masjidil Haram di Mekkah, menurut laporan Pusat Meteorologi Nasional. Penelitian yang diterbitkan bulan lalu di Saudi mengungkapkan bahwa suhu panas di wilayah tersebut meningkat 0,4 derajat Celsius setiap dekade, memperburuk kondisi ekstrem yang dialami para jemaah haji.
Selain itu, setiap tahun, puluhan ribu jemaah mencoba untuk menunaikan ibadah haji tanpa izin resmi karena tidak mampu membayar biaya izin yang mahal. Pihak berwenang Saudi melaporkan telah mengusir ratusan ribu jemaah haji yang tidak memiliki izin resmi, namun masih banyak yang mencoba menunaikan ibadah haji secara ilegal. Hal ini menimbulkan berbagai risiko termasuk keselamatan jemaah haji itu sendiri.
Kondisi lingkungan yang ekstrem, termasuk suhu udara yang sangat tinggi di Arab Saudi, menjadi salah satu faktor utama yang berdampak pada kesehatan jemaah haji. Kenaikan suhu udara yang signifikan dan meningkatnya suhu di wilayah tersebut merupakan indikasi dari perubahan iklim global yang dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi manusia.
Di samping itu, kurangnya pengawasan terhadap jemaah haji yang tidak memiliki izin resmi juga menjadi faktor yang berpotensi berdampak buruk pada keselamatan mereka. Kurangnya akses terhadap layanan kesehatan yang disediakan oleh lembaga resmi juga dapat berkontribusi pada jumlah kematian selama ibadah haji.
Mengatasi masalah ini, pemerintah Arab Saudi perlu melakukan langkah-langkah yang lebih efektif dalam memantau dan mengontrol jumlah jemaah haji, terutama yang tidak memiliki izin resmi. Selain itu, peningkatan akses terhadap layanan kesehatan juga sangat penting dalam memastikan kesejahteraan para jemaah haji selama menjalankan ibadah haji di tanah suci.
Upaya kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan pihak terkait lainnya perlu dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan para jemaah haji, baik yang memiliki izin resmi maupun yang tidak. Jaminan akan ketersediaan layanan kesehatan yang memadai di sepanjang jalur ibadah haji serta peningkatan pemantauan terhadap jemaah haji yang tidak memiliki izin resmi dapat menjadi langkah-langkah penting dalam mengurangi angka kematian selama pelaksanaan ibadah haji.
Perlu adanya sinergi antara berbagai pihak terkait untuk meningkatkan sistem pengawasan dan layanan kesehatan bagi jemaah haji. Kesejahteraan para jemaah haji menjadi tanggung jawab bersama yang harus dijamin keberlangsungannya dengan baik untuk melindungi hak-hak dasar setiap individu yang menjalankan ibadah haji.