Pemimpin Iran Ali Khamenei Singgung Penderitaan Muslim di India, New Delhi Meradang
Tanggal: 17 Sep 2024 13:57 wib.
Pada Senin (16/9/2024), Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan yang memicu ketegangan dengan India terkait penindasan yang dialami oleh kelompok minoritas Muslim di negara tersebut. Khamenei menyatakan bahwa umat Islam harus mengenali dan peduli terhadap penderitaan umat Muslim di berbagai belahan dunia, termasuk di Myanmar, Gaza, serta India.
Pernyataan ini pun menciptakan ketegangan antara Iran dan India. India mengecam pernyataan ini dan menyebutnya sebagai informasi yang keliru dan tidak dapat diterima. Kementerian Luar Negeri India menyesalkan komentar tersebut dan menyarankan negara-negara yang memberikan komentar terkait perlakuan terhadap minoritas untuk tidak lupa melihat catatan perlakuan terhadap minoritas dalam negaranya sendiri sebelum memberikan pandangan terhadap negara lain.
Kedua negara memiliki hubungan yang kuat, yang dibuktikan oleh penyetujuan kesepakatan 10 tahun untuk membangun dan mengoperasikan Pelabuhan Chabahar di Iran pada bulan Mei. India telah membangun pelabuhan di Chabahar, Iran, yang memiliki nilai strategis karena memungkinkan pengangkutan barang-barang ke wilayah Iran, Afghanistan, dan negara-negara Asia Tengah melalui pelabuhan di Pakistan.
Namun, konflik antara Iran dan India tidak hanya berpusat pada persoalan ekonomi. Khamenei sebelumnya telah mengkritik India terkait isu-isu yang melibatkan Muslim di negara itu serta konflik di wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya adalah Muslim. Kritik terhadap India atas perlakuan terhadap Muslim juga telah memperdalam perselisihan antara Iran dan India. Hal ini menunjukkan ketegangan yang tak terduga antara kedua negara tersebut dalam kaitannya dengan isu agama.
Pernyataan kontroversial Khamenei ini menunjukkan kepedulian dan keprihatinan terhadap muslim di seluruh dunia dan menegaskan pentingnya solidaritas sesama umat Islam. Seraya memberikan perhatian terhadap perlakuan minoritas di India, India pun terpaksa untuk membuka matanya terhadap kritikan dan tekanan internasional.
Reaksi New Delhi yang keras atas komentar Khamenei menunjukkan betapa sensitifnya hubungan antara Iran dan India. Sementara India harus mempertimbangkan cara menanggapi kritik tersebut agar tidak merusak hubungan ekonomi dan politik yang sudah dijalin antara keduanya, Iran pun harus memikirkan kembali dampak dari kritiknya terhadap India terkait perlakuan terhadap minoritas Muslim.
Sebagai negara dengan mayoritas Hindu dan dengan sejarah konflik etnis yang dalam dan kompleks, India tentunya akan merespons setiap kritikan terkait perlakuan terhadap minoritasnya. Namun, dalam konteks global, pembicaraan terbuka dan konstruktif mengenai perlakuan terhadap minoritas di India perlu diadakan, baik di tingkat nasional maupun internasional.