Sumber foto: google

Pemilihan Presiden AS 2024: Dampak untuk Indonesia

Tanggal: 26 Okt 2024 05:18 wib.
Pemerintah Indonesia telah mengambil sikap khusus dalam menanggapi dinamika pemilihan presiden di Amerika Serikat. Dalam Pilpres AS 2024, Donald Trump akan melawan Kamala Harris pada pemungutan suara yang akan berlangsung pada 5 November mendatang. Sikap khusus ini terkait dengan desain strategi yang tengah disusun pemerintah, yang dikenal dengan istilah geoekonomi. Strategi ini bertujuan untuk mengandalkan aspek-aspek ekonomi guna mencapai kepentingan nasional Indonesia di kancah global.

Menurut World Economic Forum, geoekonomi merupakan strategi yang memanfaatkan sistem perdagangan dan investasi untuk mencapai kepentingan negara di tingkat global, lebih dikhususkan dibandingkan dengan strategi geopolitik yang mencakup instrumen militer dan pengaruh politik. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia kini tengah bersiap dengan strategi geoekonomi untuk mengantisipasi pengaruh AS terhadap situasi ekonomi global, terlepas dari siapapun Presiden yang terpilih, baik Trump maupun Kamala Harris.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi, strategi geoekonomi sedang dipersiapkan untuk mengukur dampak kepemimpinan Trump maupun Kamala terhadap stabilitas ekonomi domestik. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan seluruh aset-aset yang termasuk dalam instrumen ekonomi sebagai acuan untuk merespons dinamika politik global.

Edi Pambudi mengungkapkan, "Kami sedang menyusun yang namanya geostrategi, yaitu melakukan link antara geoeconomics, dengan menggunakan aset-aset instrumen ekonomi untuk menavigasi setiap perubahan politik. Kami juga menghitung dampak dari setiap konflik yang terjadi dan seberapa besar prosesnya, agar hal tersebut tidak menimbulkan volatilitas di dalam negeri." Strategi ini menjadi penting mengingat adanya ketidakpastian dalam arah kebijakan ekonomi yang mungkin diambil oleh AS di bawah kepemimpinan Trump atau Kamala Harris.

Menariknya, hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris unggul tipis atas mantan Presiden partai Republik, Donald Trump, dengan selisih 46% dibanding 43%. Hal ini menunjukkan bahwa Kamala Harris masih memimpin meskipun dengan selisih yang tidak terlalu besar. Meskipun demikian, kedua kandidat ini memiliki komitmen serupa dalam membatasi perdagangan dengan pemerintahan China serta negara-negara lain yang dianggap berdampak buruk terhadap defisit neraca perdagangan AS.

Tidak hanya itu, Trump telah menyatakan akan memberlakukan tarif sebesar 10% untuk setiap impor dari negara manapun, sementara impor dari China akan dikenakan tarif sebesar 60%. Hal ini tentu saja memiliki dampak yang signifikan bagi ekonomi global, termasuk Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu memastikan bahwa strategi geoekonomi yang sedang disusun dapat mengantisipasi potensi efek dari kebijakan perdagangan AS di masa mendatang, terlepas dari siapa yang terpilih sebagai Presiden AS.

Dengan mengambil sikap khusus dalam merespons dinamika pemilihan presiden AS, pemerintah Indonesia telah menunjukkan kehati-hatian dalam menghadapi ketidakpastian global. Melalui strategi geoekonomi yang tengah disusun tersebut, diharapkan Indonesia dapat meminimalkan dampak negatif dan meningkatkan kepentingan nasional di tengah dinamika politik global yang tidak dapat diprediksi dengan pasti. Hal ini menjadi penting untuk memastikan stabilitas ekonomi domestik tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang semakin kompleks.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved