Sumber foto: istock

Pemerintah Uni Emirat Arab Membantah Adanya Penyemaian Awan Sebelum Banjir di Dubai Terjadi

Tanggal: 19 Apr 2024 12:32 wib.
Pusat Nasional Meteorologi, sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas misi penyemaian awan di Uni Emirat Arab, membantah laporan-laporan yang menyebutkan bahwa mereka melakukan teknik modifikasi cuaca menjelang badai hebat di seluruh negara, yang kemudian memperparah banjir di tempat-tempat seperti Dubai.

Lembaga tersebut mengatakan kepada bahwa mereka tidak mengirimkan pilot untuk operasi penyemaian sebelum atau selama badai yang melanda Uni Emirat Arab pada hari Selasa.

Pada hari Selasa, negara tersebut mengalami curah hujan terberat yang pernah terjadi, dengan lebih dari 250 millimeter (10 inci) hujan di Emirat Al Ain, menurut data NCM, serta mencatat lebih dari 100 mm di tempat-tempat seperti Dubai. Curah hujan tahunan di Uni Emirat Arab rata-rata antara 140 hingga 200 mm.

Pada akhir pekan, banjir di Dubai mengakibatkan sejumlah jalan utama terendam, beberapa konstruksi bangunan kode negara menjadi terendam, bersama dengan gangguan transportasi umum dan gangguan lainnya. Meskipun gambar video viral memunculkan spekulasi tentang adanya penyemaian awan sebelum badai, Pusat Meteorologi Nasional membantah tudingan tersebut.

Teknik penyemaian awan telah menjadi topik kontroversi di tengah masyarakat luas, dengan sebagian orang yang percaya bahwa hal tersebut dapat digunakan untuk mengendalikan cuaca, sementara yang lain meragukan efektivitasnya. Meskipun ada beberapa bukti bahwa penyemaian awan dapat meningkatkan curah hujan di area tertentu, hubungan antara penyemaian awan dan banjir yang terjadi di Dubai masih menjadi perdebatan.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kemampuan negara dalam mengelola cuaca ekstrem, Uni Emirat Arab telah dikenal aktif dalam program penyemaian awan sejak beberapa tahun terakhir. Namun, pemerintah telah menekankan bahwa teknik ini hanya digunakan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan cadangan air di negara yang sangat kering, dan tidak dimaksudkan untuk menyebabkan bencana alam seperti banjir.

Kami juga dapat melihat bahwa Pusat Nasional Meteorologi belum menemukan bukti bahwa penyemaian awan yang dilakukan sebelum badai memperburuk situasi banjir. Namun, NCM masih terus melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada korelasi antara aktivitas penyemaian awan dan intensitas banjir di Dubai.

Sementara itu, Uni Emirat Arab terus berupaya meningkatkan infrastruktur pengelolaan air dan drainase untuk mengatasi banjir. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada strategi mitigasi bencana, termasuk upaya untuk mempersempit risiko banjir di masa depan.

Dalam menghadapi isu sensitif seperti modifikasi cuaca dan bencana alam, transparansi dan komunikasi yang jelas dari pihak berwenang adalah kunci untuk memastikan bahwa masyarakat dapat memahami langkah-langkah yang diambil untuk melindungi mereka dari ancaman cuaca ekstrem. Dengan berkembangnya teknologi dan pemahaman tentang dinamika cuaca, penting bagi negara-negara untuk terus melakukan penelitian mendalam tentang konsekuensi dari praktik modifikasi cuaca serta memastikan bahwa penggunaannya dilakukan dengan tanggung jawab.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved