Pemerintah Mengundang Girlband Seksi, SNSD, saat HUT ke-72 RI? Netizen Sampaikan Ini!

Tanggal: 30 Jul 2017 00:42 wib.
tampang.com - Pemerintah berencana mengundang girl band seksi asal Korea Selatan, SNSD, saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-72 nanti. Namun, alih-alih mendapatkan dukungan, ternyata lagi-lagi rencana pemerintah tersebut dikeluhkan masyarakat, hingga muncul petisi daring di Change.org yang meminta Presiden Joko Widodo untuk berpikir ulang dan membatalkan rencana tersebut. Petisi tersebut dapat diakses pada laman ini.

Saat ini petisi daring tersebut sudah mencapai 5.363 pendukung pada pukul 23.35 (29/7). Netizen yang memulai petisi ini adalah Dosen Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Maimon Herawati. Selain menjadi Dosen, Maimon juga aktif sebagai aktivis pemberdayaan perempuan. Dia sebagai bagian dari masyarakat merasa tersinggung akan rencana pemerintah tersebut.


"Saya cek di Youtube dan Googling tentang grup penyanyi ini, videonya lumayan 'terbuka' dan 'syur'. Sebagai aktivis pemberdayaan perempuan, saya tersinggung dengan pilihan kelompok ini karena kental dengan objektifikasi perempuan," ujar Maimon ketika dihubungi wartawan, Sabtu (29/7).


Maimon juga mempertanyakan tentang maksud pemerintah dalam mengundang girlband seksi ini. Dengan balutan yang terbuka dan goyang panasnya, Maimon mempertanyakan pesan apa yang hendak disampaikan dari SNSD tersebut pada generasi muda Indonesia.



"Jika grup ini, yang demikian terbuka dan bergoyang panas ditampilkan dalam acara yang memperingati hari kemerdekaan RI, pesan apa yang hendak disampaikan pada generasi muda? Perempuan dan lelakinya?" ujarnya.

Maimon membandingkan bilamana pemerintah mengundang grup tersebut karena lagu dan kualitasnya, masih banyak artis Indonesia yang lebih berkualitas dan indah didengar suaranya. Selain itu, jika dilihat dalam sisi level Internasionalnya, banyak artis Indonesia juga yang memiliki prestasi Internasional yang bisa diundang ke agenda HUT Kemerdekaan RI ke-72, dan tentunya akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia.

"Belum lagi biaya mendatangkannya. Pasti tidak sedikit. Sedangkan kondisi ekonomi negara sedang bermasalah," kata dia.

Maimon juga mempertanyakan letak logis undangan SNSD itu. Walau gratis, kata dia, akan berkenaan dengan imej seksi dan objektifitasi perempuan. Apalagi, menurutnya, negara ini negara mayoritas muslim.

"Walau nggak semua berjilbab, baju serba kesempitan dua nomor itu tidak pantas masuk ke acara yang diprakarsai pemerintah," tutur dia.

Jika grup SNSD mengadakan konser yang diprakarsai oleh swasta, Maimon merasa tak ada masalah. Tapi, rencana ini diprakarsai oleh pemerintah dan dikaitkan dengan perayaan kemerdekaan RI ke-72.

"Revolusi mental? Atau relokasi mental (hilang alat berpikir)," pungkas dia.

**

Berikut kutipan caption petisi daring tersebut yang menolak kehadiran SNSD pada syukuran peringatan kemerdekaan RI ke-72 melalui laman ini.

Tiga minggu lagi, kita akan merayakan kemerdekaan Indonesia ke-72. Berlandaskan Pancasila. Berdasarkan pada UUD45. Pemerintah merencana mengundang grup penyanyi seksi asal Korea, SNSD tampil dalam syukuran kemerdekaan.

Kira-kira nilai luhur mana yang mau diadopsi dari grup musik seksi seperti Girl Generation/SNSD dari Korea ini?

Grup penyanyi seksi seperti ini menunjukkan budaya objektifikasi perempuan. Nilai hedonisme. Gerakan tari yang kadang mirip pornoaksi di atas panggung.

Ini revolusi mental itu? Aku Indonesia, aku Pancasila, maka aku mengundang grup penyanyi perempuan seksi sebagai bagian dari syukuran kemerdekaan? Teladan seperti apa yang hendak disampaikan pada generasi penerus bangsa Pancasilais ini?

“BATALKAN undangan resmi pemerintah pada SNSD untuk syukuran kemerdekaan RI ke-72!!,” demikian kalimat penutup petisi ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved