Sumber foto: BBC.com

Pemerintah AS Masih Selidiki Dugaan China Retas Ponsel Trump & JD Vance

Tanggal: 27 Okt 2024 15:13 wib.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki akses ilegal yang dilakukan oleh peretas yang memiliki kaitan dengan Pemerintah China yang menargetkan sektor telekomunikasi komersial. FBI dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur (CISA) mengungkapkan bahwa mereka telah mengidentifikasi aktivitas berbahaya oleh pelaku yang berafiliasi dengan pemerintah China.

Mereka segera memberitahu perusahaan-perusahaan yang terdampak dan memberikan bantuan teknis serta berbagi informasi untuk membantu mencegah serangan terhadap calon korban lainnya. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah pernyataan bersama yang dirilis pada Jumat, 25 Oktober 2024.

Pengungkapan ini bermula setelah laporan The New York Times (NYT) mengungkap bahwa para peretas China yang telah menyusup ke dalam jaringan komunikasi AS menargetkan data dari ponsel yang digunakan oleh mantan Presiden Donald Trump dan Senator JD Vance dari Ohio.

Meskipun demikian, baik FBI maupun CISA tidak secara langsung menyebutkan dugaan penargetan terhadap Trump dan Vance. Mereka juga tidak mengungkapkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam insiden tersebut.

Tim kampanye Trump belum mengonfirmasi laporan NYT terkait apakah peretas China berhasil mengakses telepon yang digunakan oleh Trump atau Vance. Dalam pernyataannya, juru bicara tim kampanye, Steven Cheung, menyalahkan pemerintahan Biden-Harris yang dinilainya gagal mencegah upaya musuh asing dalam menyerang infrastruktur vital AS.

FBI dan CISA menyatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung, sambil menambahkan bahwa berbagai lembaga di seluruh pemerintahan tengah berupaya secara agresif untuk mengurangi ancaman ini dan berkoordinasi dengan mitra industri guna memperkuat pertahanan siber di sektor komunikasi komersial.

Tim kampanye Trump diperingatkan bahwa mantan presiden dan pasangannya termasuk di antara orang-orang yang menjadi sasaran penyusupan melalui sistem telepon Verizon. Seorang juru bicara perusahaan Verizon mengonfirmasi bahwa mereka turut membantu penyelidikan pemerintah terkait hal ini.

Di lain pihak, badan keamanan siber terkemuka Kanada juga mengungkapkan bahwa peretas yang didukung pemerintah China telah melakukan pemindaian pengintaian berbasis luas selama beberapa bulan terhadap target-target potensial, termasuk lembaga pemerintah, partai politik, kedua majelis Parlemen, serta sektor pertahanan dan infrastruktur krusial. Meski demikian, pemindaian itu bukan merupakan tindakan penyusupan terhadap jaringan-jaringan tersebut, demikian pernyataan dari Pusat Keamanan Siber Kanada.

Analoginya mirip dengan seseorang yang berjalan mengelilingi sebuah gedung untuk mengetahui apakah ada alarm atau kamera keamanan, atau mencoba membuka jendela dan pintu untuk mencari tahu yang mana yang tidak terkunci, ungkap badan keamanan siber Kanada tersebut.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved