Pelestarian Burung Hantu Efektif untuk Membasmi Hama Tikus
Tanggal: 29 Agu 2017 11:06 wib.
Tampang.com - Tikus merupakan salah satu musuh petani selain burung. Kerusakan yang diakibatkan oleh hama tikus dapat membuat petani gagal panen dan akhirnya mengalami kerugian yang sangat besar. Untuk mengatasi hal ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak meminta agar warga bisa melestarikan burung hantu.
Imbauan pelestarian burung hantu ini disampaikan karena burung hantu efektif untuk melawan serangan hama tikus. Itan Oktarianto selaku Kepala Distanbun Kabupaten Lebak mengatakan, "Kami berharap populasi burung hantu dilestarikan dan tidak dilakukan pemburuan."
Saat ini hama tikus yang menyerang padi sangat sulit diberantas di daerah tersebut karena populasi hewan pemangsa tikus seperti ular dan burung hantu terus mengalami penurunan. Petani masih mengandalkan racun tikus untuk membasmi hama tikus pada padi, namun masih belum efektif.
Padahal, cara yang lebih efektif untuk melawan tikus yaitu dengan melestarikan predator alami seperti burung hantu. Selain itu, burung hantu juga lebih ramah lingkungan dari pada bahan kimia seperti racun tikus.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan pelestarian burung hantu, Itan mengajak warga agar tidak memburu burung hantu yang ada di sekitar Kabupaten Lebak yang sudah terancam punah dan sulit ditemukan lagi di pohon-pohon besar.
Menurut Itan, dugaan menghilangnya peredaran burung hantu ini akibat perburuan liar serta kerusakan hutan yang menjadi habitatnya. Akibatnya produksi pangan terus mengalami penurunan karena serangan tikus yang semakin menjadi-jadi.
Serangan hama tikus ini menyebabkan 1.022 ha dan 148 ha lahan padi di Kabupaten Lebak mengalami gagal panen. Namun bukan hanya karena serangan tikus melainkan oleh serangan wereng batang cokelat (WBC).