Sumber foto: Canva

Pekerjaan Paling Berbahaya di Dunia

Tanggal: 23 Jul 2025 08:35 wib.
Dalam mencari nafkah, sebagian orang harus berhadapan dengan risiko yang jauh lebih besar dari sekadar tekanan kantor. Ada profesi-profesi di mana ancaman cedera parah, bahkan kematian, adalah bagian dari deskripsi pekerjaan sehari-hari. Pekerjaan-pekerjaan ini menuntut keberanian, keterampilan tinggi, dan seringkali berada di garis depan bahaya. Membahas pekerjaan paling berbahaya di dunia bukan sekadar menunjuk satu profesi, melainkan melihat kumpulan sektor yang secara konsisten memiliki tingkat kecelakaan dan kematian tertinggi.

Penangkap Kepiting di Laut Bering: Bertaruh Nyawa Melawan Alam

Mungkin terdengar eksotis, tapi menjadi penangkap kepiting di Laut Bering adalah salah satu profesi paling mematikan. Lokasinya di perairan Alaska yang terkenal ganas, dengan gelombang raksasa, badai salju, dan suhu beku yang ekstrem. Para nelayan ini bekerja di dek kapal yang licin, di tengah kegelapan, dan melawan angin kencang sambil mengangkat perangkap kepiting berbobot ratusan kilogram. Risiko terbesar adalah terpeleset dan jatuh ke laut es, tersapu ombak, atau tertimpa peralatan berat. Hipotermia bisa menyerang dalam hitungan menit di suhu air yang mendekati nol derajat Celsius. Film dokumenter atau acara TV yang menggambarkan pekerjaan ini hanya menampilkan sebagian kecil dari perjuangan dan bahaya yang sebenarnya mereka hadapi. Musim penangkapan yang singkat tapi intens membuat mereka harus bekerja tanpa henti, menambah kelelahan yang mempertinggi risiko.

Pekerja Konstruksi dan Rig Minyak: Ketinggian dan Mesin Berat

Sektor konstruksi, terutama di proyek-proyek besar seperti pembangunan gedung pencakar langit atau jembatan, serta pekerjaan di rig minyak dan gas lepas pantai, juga menduduki peringkat tinggi dalam daftar bahaya. Di lokasi konstruksi, ancaman datang dari ketinggian, jatuhnya material, kecelakaan alat berat, hingga sengatan listrik. Pekerja harus bergelut dengan struktur baja di ketinggian puluhan atau ratusan meter, seringkali dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sementara itu, pekerja di rig minyak lepas pantai beroperasi di lingkungan yang sangat rentan. Mereka jauh dari daratan, dikelilingi mesin-mesin raksasa yang bertekanan tinggi, bahan-bahan kimia mudah terbakar, dan risiko ledakan. Cuaca ekstrem di tengah laut bisa membuat pekerjaan semakin berbahaya, mulai dari gelombang besar hingga badai yang bisa menggoyahkan struktur rig. Kecelakaan di rig seringkali berakibat fatal, dan evakuasi di tengah laut juga penuh tantangan.

Penambang: Terperangkap di Bawah Tanah

Profesi penambang, khususnya di tambang bawah tanah, adalah salah satu yang paling berisiko. Meskipun teknologi telah maju, bahaya runtuhnya terowongan, ledakan gas metana, paparan debu batubara yang menyebabkan penyakit paru-paru (pneumokoniosis atau black lung disease), atau terjebak di kedalaman bumi, selalu mengintai. Ruang kerja yang sempit, gelap, dan penuh kelembaban menambah tingkat kesulitan dan risiko kesehatan. Penambang bekerja di lingkungan yang secara inheren tidak stabil, di mana setiap pergeseran tanah bisa berujung pada bencana. Sejarah industri pertambangan dipenuhi kisah-kisah tragis kecelakaan massal yang merenggut banyak nyawa.

Penebang Kayu: Mesin Gergaji dan Pohon Raksasa

Meskipun terlihat sederhana, penebang kayu adalah pekerjaan yang sangat berbahaya. Berada di hutan dengan pohon-pohon raksasa yang bisa tumbang tak terduga, menggunakan gergaji mesin yang berat dan tajam, serta bekerja di medan yang tidak rata dan licin, membuat risiko kecelakaan sangat tinggi. Tertimpa pohon tumbang, terkena ayunan dahan, atau terluka parah oleh gergaji mesin adalah bahaya yang sering terjadi. Jauhnya lokasi kerja dari fasilitas medis juga berarti bantuan seringkali terlambat datang jika terjadi kecelakaan. Mereka berhadapan langsung dengan kekuatan alam dan alat-alat berisiko tinggi setiap hari.

Pengemudi Truk Jarak Jauh dan Nelayan Laut Dalam: Jalan Raya dan Laut Lepas

Dua profesi yang mungkin kurang terlihat 'ekstrem' tapi punya risiko kematian tinggi adalah pengemudi truk jarak jauh dan nelayan laut dalam (selain penangkap kepiting). Pengemudi truk seringkali menghadapi kelelahan, kondisi jalan yang buruk, cuaca ekstrem, dan risiko kecelakaan lalu lintas yang tinggi, terutama saat membawa beban berat. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di jalan, jauh dari keluarga, dan dihadapkan pada bahaya di setiap kilometer perjalanan.

Sementara itu, nelayan laut dalam lainnya, di luar penangkap kepiting, juga menghadapi risiko besar dari badai, kerusakan kapal, terjatuh ke laut, atau tenggelam. Meskipun tidak seekstrem Laut Bering, pekerjaan di laut lepas tetaplah penuh ketidakpastian dan ancaman.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved