Pekerja Seks Belgia Dapat Uang Pensiun hingga Cuti Melahirkan
Tanggal: 3 Des 2024 12:54 wib.
Pada bulan ini, Pemerintah Belgia telah menyetujui undang-undang yang mengamanatkan jaminan sosial bagi para pekerja seks. Langkah ini menegaskan hak kerja resmi bagi pekerja seks, menjadikan Belgia sebagai negara pertama di dunia yang memberikan perlindungan hukum dan sosial yang lebih komprehensif bagi profesi ini.
Menurut informasi dari BBC, undang-undang tersebut memberikan berbagai kewajiban kepada pemerintah Belgia untuk pekerja seks, termasuk kontrak kerja resmi, asuransi kesehatan, program pensiun, cuti melahirkan, serta cuti sakit. Hal ini menandakan perlakuan yang sama bagi pekerja seks dengan profesi lainnya di sektor formal.
Sophie, seorang pekerja seks (nama samaran), mengungkapkan perasaannya terhadap langkah ini dengan mengatakan bahwa ini adalah sebuah kesempatan bagi mereka untuk hidup layak sebagai manusia. Hal ini menyoroti pentingnya pengakuan dari pemerintah atas keberadaan dan hak asasi dari pekerja seks.
Belgia telah membuka jalan dengan menetapkan undang-undang ini, di mana sebelumnya praktik pekerjaan seks telah didekriminalisasi pada tahun 2022. Selain itu, beberapa negara lain seperti Jerman, Yunani, Belanda, dan Turki telah melegalkan profesi ini, namun penetapan hak dan kontrak kerja secara resmi adalah yang pertama kali terjadi di dunia.
Menanggapi kebijakan ini, Erin Kilbride, seorang peneliti di Human Rights Watch, menyatakan bahwa langkah yang diambil oleh Belgia adalah yang terbaik yang pernah ada di dunia ini hingga saat ini. Ia menekankan pentingnya agar negara-negara lain dapat mengikuti jejak Belgia dalam melindungi hak-hak para pekerja seks.
Di sisi lain, terdapat kritik terhadap kebijakan ini. Beberapa pihak menekankan bahwa industri seks dapat menyebabkan perdagangan manusia, eksploitasi, dan pelecehan yang tidak dapat dicegah oleh undang-undang ini. Julia Crumière, seorang relawan di LSM Isala yang membantu para pekerja seks di Belgia, menyatakan keprihatinannya karena kebijakan ini dapat dinilai sebagai pengesahan atas profesi yang cenderung penuh kekerasan.
Namun, bagi banyak pekerja seks, profesi ini merupakan sebuah kebutuhan. Hal ini menunjukkan bahwa undang-undang tersebut harus segera diberlakukan untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi profesi ini.
Keputusan Belgia untuk mengubah undang-undang tersebut tidak terlepas dari protes yang berlangsung selama berbulan-bulan pada tahun 2022. Protes ini memiliki latar belakang kurangnya dukungan dari negara selama pandemi Covid-19, yang memperlihatkan perlunya perlindungan akar rumput bagi pekerja seks dalam situasi krisis.
Pengesahan undang-undang ini memberikan harapan baru bagi perlindungan hak para pekerja seks. Seiring dengan itu, kekebalan hukum dan perlakuan yang adil semakin dapat diberikan kepada profesi ini di Belgia. Dengan demikian, tugas selanjutnya adalah memastikan implementasi undang-undang ini berjalan dengan baik, serta terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan profesi ini di masa mendatang