Paus Fransiskus Wafat, Vatikan Bersiap Pilih Pemimpin Baru Gereja Katolik
Tanggal: 22 Apr 2025 18:27 wib.
Tampang.com | Dunia Katolik tengah berduka. Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, di usia 88 tahun setelah lebih dari satu dekade memimpin Gereja Katolik. Sesuai protokol Vatikan, tanggung jawab sementara kini dipegang oleh Camerlengo (Kepala Rumahtangga Vatikan), Kardinal Kevin Farrell.
Tugas Farrell termasuk mengatur proses penghormatan terakhir untuk Paus, mulai dari menghancurkan cincin dan segel resmi sebagai simbol berakhirnya masa kepausan, hingga menetapkan jadwal upacara pemakaman dan penguburan.
Proses Pemilihan Paus Baru Segera Dimulai
Setelah masa berkabung selama sembilan hari, Vatikan akan menggelar konklaf—proses rahasia dan sakral untuk memilih Paus baru. Sebanyak 138 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun akan berkumpul di Kapel Sistina, tertutup dari dunia luar, dan melakukan pemungutan suara hingga tercapai mayoritas dua pertiga.
Setiap hari bisa dilakukan hingga empat putaran pemungutan suara. Jika tak juga terpilih setelah 33 kali voting, hanya dua kandidat teratas yang berhak maju di babak final. Asap hitam atau putih dari cerobong Kapel Sistina akan menandakan apakah dunia telah memiliki Paus baru.
Para Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus
Kematian Paus Fransiskus membuka jalan bagi diskusi global mengenai siapa yang akan menjadi pemimpin Gereja Katolik berikutnya. Menariknya, mayoritas kardinal yang berhak memilih adalah hasil penunjukan Paus Fransiskus sendiri—membuat kemungkinan munculnya Paus dari luar Eropa semakin besar.
Beberapa nama yang mencuat sebagai kandidat kuat antara lain:
Luis Antonio Tagle (Filipina) – Uskup Agung Manila yang dikenal dengan kepedulian sosial dan semangat melayani kaum miskin, nilai yang selaras dengan visi Fransiskus.
Peter Turkson (Ghana) – Mantan kepala Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, mewakili suara Afrika dan dikenal vokal dalam isu keadilan.
Fridolin Ambongo (Republik Demokratik Kongo) – Uskup Agung Kinshasa yang berperan besar dalam isu perdamaian dan keadilan sosial.
Peter Erdo (Hongaria) – Uskup Agung Esztergom-Budapest yang dikenal sebagai tradisionalis dan aktif dalam dialog antar denominasi Kristen.
Pietro Parolin (Italia) – Sekretaris Negara Vatikan yang punya kekuatan diplomatik kuat dan pengalaman luas dalam urusan internasional Gereja.
Matteo Zuppi (Italia) dan Mario Grech (Malta) – Tokoh penting dalam sinode dan perumusan arah gereja ke depan, keduanya dekat dengan filosofi Paus Fransiskus.
Harapan Baru untuk Masa Depan Gereja
Pemilihan Paus kali ini dinilai akan sangat menentukan arah Gereja Katolik ke depan. Dengan wajah-wajah muda, multikultural, dan pemimpin dari negara-negara non-tradisional mulai mendominasi, Gereja berpotensi memiliki pemimpin baru yang mencerminkan keragaman umat Katolik global.
Meski belum diketahui siapa yang akan terpilih, semangat reformasi, inklusivitas, dan keberpihakan kepada kaum tertindas yang diwariskan Paus Fransiskus diharapkan dapat terus berlanjut. Dunia kini menantikan munculnya asap putih—tanda harapan baru dari Vatikan.