Sumber foto: Pinterest

Patung Liberty: Simbol Persahabatan yang Dulunya Terlupakan

Tanggal: 15 Mei 2025 20:08 wib.
Patung Liberty, yang dikenal dalam bahasa Prancis sebagai "La Liberté éclairant le monde," adalah salah satu ikon paling terkenal di Amerika Serikat. Terletak di Pulau Liberty di pelabuhan New York, patung ini bukan hanya simbol kebebasan, tetapi juga merupakan hadiah bersejarah dari Prancis kepada Amerika Serikat. Meskipun saat ini patung ini menjadi daya tarik wisata utama, kisah di balik penciptaan dan makna Patung Liberty sering kali terlupakan.

Penggagas ide untuk Patung Liberty adalah Édouard René de Laboulaye, seorang filsuf dan mantan anggota parlemen Prancis. Pada tahun 1865, setelah Perang Saudara Amerika, Laboulaye mengusulkan pembuatan patung sebagai simbol persahabatan antara kedua negara, serta penghargaan terhadap nilai-nilai seperti kebebasan dan demokrasi. Dalam pandangannya, monumen ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada rakyat Amerika yang sedang berjuang mewujudkan kesetaraan.

Desain pematung Prancis, Frédéric Auguste Bartholdi, menciptakan sosok wanita yang memegang obor dan tablet yang bertuliskan tanggal kemerdekaan Amerika, 4 Juli 1776. Patung ini memiliki tinggi sekitar 46 meter dan saat dipasang di atas alasnya, mencapai ketinggian total 93 meter. Selama proses konstruksinya, Bartholdi menggabungkan teknologi modern dengan nilai-nilai simbolis yang mendalam, menciptakan mahakarya yang tidak hanya menampilkan seni tinggi, tetapi juga pesan penting tentang kebebasan.

Pembangunan Patung Liberty memerlukan pengumpulan dana, yang sebagian besar berasal dari bantuan publik dan sponsor. Proyek ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk krisis keuangan di Prancis dan ketidakpastian politik di Amerika Serikat. Namun, semangat kolaborasi antara kedua negara berhasil mengatasi rintangan tersebut. Sebanyak $250,000 dikumpulkan di Prancis, sementara masyarakat Amerika juga ikut berkontribusi, meskipun dengan jumlah yang lebih kecil.

Akhirnya, pada tanggal 28 Oktober 1886, Patung Liberty resmi diresmikan oleh Presiden Grover Cleveland, yang juga merupakan mantan Gubernur New York. Pada saat peluncuran, patung ini disambut meriah oleh ribuan orang yang hadir. Namun, seiring berjalannya waktu, makna asli dari Patung Liberty dan cerita di baliknya mulai memudar dari ingatan kolektif masyarakat.

Meskipun dianggap sebagai simbol kebebasan, selama beberapa dekade, tampaknya Patung Liberty kurang mendapatkan perhatian yang layak. Perang Dunia I dan II, serta berbagai pergolakan sosial di Amerika Serikat, telah menyebabkan fokus masyarakat beralih ke isu-isu yang lebih mendesak. Dalam konteks ini, sosok Patung Liberty seolah menjadi latar belakang yang terlupakan di tengah hiruk-pikuk dan tantangan zaman.

Namun, pada tahun 1986, untuk memperingati ulang tahun ke-100 Patung Liberty, dilakukan proses renovasi besar-besaran. Proyek ini bertujuan untuk mengembalikan kemegahan patung dan menekankan kembali nilai-nilai yang diwakilinya. Renovasi ini juga berfungsi untuk meningkatkan kesadaran global akan arti penting kebebasan dan persahabatan internasional. Dengan kegiatan ini, Patung Liberty tidak hanya dihidupkan kembali, tetapi juga diposisikan ulang sebagai simbol harapan bagi banyak orang di seluruh dunia.

Kini, Patung Liberty tetap menjadi pusat perhatian, menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya. Dengan kehadirannya yang megah di pelabuhan New York, patung ini mengingatkan kita akan perkembangan sejarah, ikatan antara Amerika Serikat dan Prancis, serta arti penting persahabatan dalam upaya mencapai kebebasan dan keadilan. Patung Liberty bukan sekadar monumen; ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan, yang mengajak kita semua untuk merenungkan nilai-nilai yang tidak akan pernah usang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved