Pasukan Israel Gempur 4 Sekolah di Gaza dalam 4 Hari, 3 Milik PBB
Tanggal: 19 Jul 2024 01:22 wib.
Pasukan Israel telah melakukan serangan terhadap empat bangunan sekolah di Gaza dalam waktu empat hari, dan menyebabkan tewasnya puluhan orang. Dilaporkan bahwa tiga dari empat sekolah yang diserang merupakan fasilitas pendidikan yang dikelola oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Serangan yang terjadi pada Selasa (9/7) menjadikan 30 orang tewas akibat serangan Israel terhadap Sekolah Al Awda di Abassan, dekat Khan Younis.
Sehari sebelumnya, pada hari Senin, sejumlah orang terluka akibat serangan Israel terhadap sekolah yang dioperasikan oleh Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Nuseirat. Pada pekan sebelumnya, pada hari Sabtu, sekolah yang dioperasikan oleh PBB, Al Jawni, menjadi sasaran serangan Israel yang menyebabkan 16 orang tewas. Sekolah ini saat itu menampung sekitar 2.000 warga Palestina ketika serangan terjadi.
Pada hari Minggu, empat orang tewas akibat serangan Israel terhadap Sekolah Holy Family di Gaza City. Perwakilan dari Patriarkat Latin, yang mengelola sekolah tersebut, menyatakan bahwa ratusan orang telah tinggal di halaman sekolah sebelum serangan terjadi. Menyikapi hal ini, Al Jazeera memberitakan bahwa hari ini, Israel juga menyerang bangunan PBB di Gaza. Mereka mengklaim serangan tersebut untuk menargetkan Hamas yang diduga berlindung di fasilitas sipil.
Israel menyatakan bahwa "Hamas beroperasi di dalam markas besar UNRWA di daerah tersebut dan menggunakan sebagai pangkalan melakukan serangan terhadap pasukan IDF [Pasukan Pertahanan Israel],” seperti yang dilansir oleh AFP. Sementara itu, UNRWA belum memberikan komentar terkait serangan tersebut dan menyatakan bahwa mereka "tidak memiliki cara untuk memverifikasi" klaim bahwa fasilitas mereka digunakan oleh Hamas.
Serangan Israel di Gaza yang intensif ini terjadi di tengah berlangsungnya pembicaraan negosiasi gencatan senjata di Qatar. Pembicaraan tersebut seringkali menemui hambatan, terutama dalam hal pertukaran sandera atau tahanan, serta interval gencatan senjata.
Mengenai latar belakang serangan ini, Israel telah melancarkan agresi ke Gaza sejak Oktober 2023. Akibat operasi ini, lebih dari 38.000 orang di Palestina telah tewas dan ratusan ribu rumah hancur.
Serangan-serangan ini telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam di level internasional. Komunitas internasional mengecam tindakan Israel yang melanggar hukum internasional dengan menyerang fasilitas sipil, termasuk fasilitas pendidikan yang dioperasikan oleh PBB. Serangan-serangan ini telah berdampak besar terhadap masyarakat Palestina, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.
Konflik di wilayah Palestina-Israel telah berlangsung sejak lama dan telah menyebabkan penderitaan yang tidak terhitung jumlahnya bagi warga sipil. Dalam konteks ini, diperlukan upaya-upaya konkret dari masyarakat internasional untuk menyelesaikan konflik ini dengan cara-cara yang damai dan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan. Masyarakat internasional juga diharapkan untuk mendukung proses perdamaian yang berkelanjutan di wilayah tersebut. Hal ini menjadi penting untuk mencegah tindakan-tindakan kekerasan yang dapat memperburuk situasi yang ada di wilayah Palestina-Israel.