Sumber foto: Goggle

Pasangan Haji AS Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tanggal: 26 Jun 2024 15:30 wib.
Pasangan suami istri asal Maryland, Amerika Serikat, Alieu Dausy Wurie (71) dan Isatu Wurie (65) meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji di Arab Saudi pada Sabtu (15/6/2024). Kabar meninggalnya pasangan haji ini terkonfirmasi oleh Konsulat Amerika Serikat di Jeddah yang menyatakan bahwa pasangan tersebut meninggal dunia karena sebab alamiah.

Namun, putri pasangan haji tersebut, Saida Wurie, mengungkapkan bahwa kedua orangtuanya meninggal dunia akibat serangan panas atau heat stroke. Hal ini menjadi sorotan serius karena musim haji di Arab Saudi memiliki suhu mencapai lebih dari 50 derajat Celsius, yang menjadi salah satu faktor banyaknya jemaah haji yang meninggal dunia.

Selama pelaksanaan ibadah haji, pasangan suami istri tersebut sempat terpisah dari rombongan haji setelah berjalan kaki selama berjam-jam. Isatu bahkan mengirim pesan kepada putrinya bahwa mereka berjalan kaki selama lebih dari dua jam sebelum akhirnya hilang di Gunung Arafat. Pasangan haji ini juga merupakan jemaah haji yang menggunakan jasa perusahaan tur haji Amerika yang beroperasi di Maryland.

Saida membeberkan bahwa orangtua tidak hanya kesulitan dalam perjalanan, tetapi perusahaan tur haji juga tidak menyediakan transportasi dan makanan yang cukup bagi jemaah haji. Meskipun demikian, kedua orangtuanya tetap berusaha untuk tetap makan setiap hari dan terhidrasi di tengah kondisi cuaca yang sangat panas.

Dari informasi yang diungkapkan Saida, perusahaan tur haji tersebut juga menjanjikan banyak hal pada jemaah haji, namun tidak terpenuhi. Bahkan, pasangan haji ini harus pergi beberapa hari untuk mencari makanan sendiri. Situasi ini menjadi perhatian serius karena mempengaruhi kenyamanan dan keselamatan jemaah haji selama pelaksanaan ibadah haji.

Saida sendiri berencana untuk melakukan perjalanan ke Arab Saudi guna mencari di mana orang tuanya dimakamkan. Namun, dia menghadapi kendala dalam mendapatkan visa dan registrasi yang tepat. Terlebih lagi, para diplomat Amerika belum dapat memberikan komitmen untuk bertemu langsung dengan mereka di Arab Saudi.

Bukan hanya pasangan haji ini, namun terdapat lebih dari 1.300 jemaah haji yang meninggal dunia pada tahun tersebut. Penyebabnya antara lain adalah cuaca panas yang ekstrem dan maraknya perjalanan tur haji ilegal. Tak hanya itu, sebagian besar korban jiwa juga tidak memiliki izin resmi untuk menunaikan ibadah haji, serta terdiri dari orang lanjut usia dan orang yang sakit kronis.

Data ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah Arab Saudi, dimana mereka mencatat bahwa semua korban jiwa telah diidentifikasi. Selain itu, perlu adanya perhatian lebih lanjut untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan jemaah haji, terutama dalam menghadapi suhu yang ekstrim selama musim haji.

Dari kasus pasangan haji AS yang meninggal dunia ini, penting untuk mulai memperhatikan sistem penyelenggaraan ibadah haji secara menyeluruh, termasuk ketersediaan transportasi, makanan, minuman, dan kenyamanan bagi jemaah haji. Hal ini baik dilakukan oleh perusahaan tur haji maupun pemerintah setempat, agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa mendatang. Kemajuan teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi dan kebutuhan jemaah haji selama pelaksanaan ibadah haji. Hal ini akan membantu dalam meminimalisir risiko terhadap keselamatan dan kenyamanan jemaah haji.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved