Sumber foto: website

Pamer Rudal Balistik, Pezeshkian: Bahkan Iblis Tak Berani Serang Iran

Tanggal: 22 Sep 2024 20:38 wib.
Iran memperlihatkan kekuatan senjata terbarunya di tengah ketegangan di kawasan Timur Tengah. Rudal balistik dan pesawat nirawak menjadi pusat perhatian dalam pameran senjata Iran yang baru-baru ini menggegerkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. 

Rudal balistik yang diberi nama "Jihad", dirancang dan diproduksi oleh divisi kedirgantaraan Garda Revolusi Iran. Rudal berbahan bakar padat ini diklaim memiliki jangkauan operasional mencapai 1.000 kilometer. Hal ini memunculkan kekhawatiran di kalangan negara-negara tetangga terkait potensi ancaman dari senjata ini.

Tak hanya itu, pesawat nirawak Shahed-136B juga menjadi sorotan dalam pameran senjata tersebut. Menurut kantor berita Iran, IRNA, pesawat ini merupakan versi yang mengalami peningkatan dari Shahed-136, dengan menyertakan fitur-fitur baru dan jangkauan operasional lebih dari 4.000 kilometer (2.500 mil). Hal ini menunjukkan bahwa Iran terus mengembangkan teknologi militer mereka untuk mengantisipasi situasi ancaman yang mungkin terjadi di kawasan.

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, turut angkat bicara dalam acara parade tahunan di Teheran. Dia menyatakan, "Saat ini, kemampuan pertahanan dan pencegahan kita telah berkembang sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pun iblis yang berpikir untuk melakukan agresi terhadap Iran kita tercinta." Pernyataan ini mencerminkan kepercayaan penuh dari pihak Iran terhadap kekuatan militer mereka, serta sebagai bentuk peringatan bagi pihak asing yang berpotensi melakukan tindakan agresi terhadap Iran.

Pezeshkian juga tak lupa memberikan peringatan kepada Israel. Dia menyatakan bahwa dengan persatuan dan kerjasama di antara negara-negara Islam, Israel dapat dikalahkan. "Mereka haus darah dan suka melakukan genosida, serta tidak menunjukkan belas kasihan kepada siapa pun, wanita atau anak-anak, tua atau muda," ungkap Pezeshkian. Pernyataan ini seakan menjadi sinyal bagi pihak Israel untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan kebijakan mereka terhadap Iran.

Tak hanya berhenti pada pameran senjata, Iran juga terlibat dalam tuduhan terkait bantuan senjata ke Rusia dalam konflik Rusia-Ukraina. Tuduhan ini mendapat perhatian serius dari beberapa negara, terutama AS. Mereka menuding Iran turut membantu mengirimkan pesawat nirawak dan menyediakan rudal balistik ke Rusia. Akibat dari tuduhan ini, Inggris, Prancis, Jerman dan Amerika Serikat bahkan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran awal bulan ini.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengungkapkan bahwa Iran telah mengirimkan rudal Fath-360 ke Rusia, dan dikatakannya bahwa rudal tersebut "kemungkinan akan digunakan dalam beberapa minggu di Ukraina." Informasi ini menunjukkan ketegangan yang semakin memanas di kawasan tersebut, yang semakin memperumit hubungan Iran dengan negara-negara barat.

Sejumlah pejabat intelijen Eropa juga turut menyoroti tuduhan terkait persediaan senjata dari Iran ke Rusia. Mereka menegaskan bahwa mereka tidak menyangka Iran akan memasok peluncur, tapi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hal ini. 

Pameran senjata Iran menjadi sorotan utama dalam dinamika politik dan keamanan di kawasan Timur Tengah. Kehadiran senjata terbaru ini menegaskan posisi Iran sebagai pemain utama dalam arus perangkat militer dunia. Dengan teknologi dan kekuatan militer yang terus berkembang, Iran mampu memperkuat pertahanan negaranya, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam menjalankan kebijakan luar negeri. Namun, tentunya hal ini juga memunculkan kecemasan dan ketegangan di tengah hubungan geopolitik global yang semakin kompleks.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved