Sumber foto: Google

Pakar India Peringatkan Potensi Perang Nuklir antara India dan Pakistan Jika Konflik Kashmir Memanas

Tanggal: 6 Mei 2025 04:50 wib.
Tampang.com | Sushant Sareen, seorang pakar hubungan strategis dari India, mengungkapkan kekhawatiran besar terkait risiko perang nuklir antara India dan Pakistan yang bisa terjadi akibat ketegangan yang terus meningkat di Kashmir.


Hujan Rudal dan Dampak Kehancuran Besar

Sareen memperingatkan bahwa dalam potensi perang antara kedua negara, jika masing-masing saling menyerang dengan rudal, kota-kota besar seperti Islamabad, Lahore, dan New Delhi bisa mengalami kehancuran parah. Ia menekankan, "Jika rudal saling menghujani kota-kota tersebut, maka jika Islamabad dan Lahore rentan, maka New Delhi juga akan sangat terancam," ujar Sareen dalam wawancara dengan NDTV pada Minggu (4/5/2025).

Lebih lanjut, ia menyoroti betapa beratnya dampak terhadap penduduk sipil. Dalam kondisi seperti itu, masyarakat umum akan sangat rentan dan menjadi korban dari eskalasi konflik yang bisa menghancurkan kehidupan di kedua negara.


Pentingnya Persiapan dan Tanggung Jawab Negara

Pakar India ini juga mengingatkan akan pentingnya kesiapan dari masyarakat dan negara dalam menghadapi potensi konflik besar. Sareen mengatakan, "Kita harus mempersiapkan masyarakat kita bahwa setiap tindakan yang diambil pasti memiliki akibat besar, dan risiko yang sangat besar terkait keputusan-keputusan tersebut."


Kekhawatiran Terhadap Dukungan Rusia

Di samping itu, Sareen juga menyampaikan keraguan terkait sikap Rusia sebagai mitra strategis India. Ia mempertanyakan apakah Rusia akan tetap mendukung India jika negara tersebut terlibat dalam konflik besar dengan China. "Rusia belum benar-benar mendukung kita. Ini adalah pertanyaan yang harus kita ajukan kepada lembaga kebijakan luar negeri kita," ujarnya.


Potensi Perang Nuklir Meningkatkan Ketegangan

Ketegangan antara India dan Pakistan semakin meningkat dengan kemungkinan perang nuklir yang kini menghantui kedua negara. India dan Pakistan diketahui masing-masing memiliki hampir 200 hulu ledak nuklir, dan perselisihan ini berpotensi menjadi lebih mengkhawatirkan. India, yang sebelumnya mengadopsi kebijakan "tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu", kini tengah mempertimbangkan untuk mengubah kebijakan tersebut. Sementara itu, Pakistan tidak terikat oleh kebijakan serupa dan bisa menggunakan senjata nuklir kapan pun diperlukan.


Konflik Kashmir: Puncak Ketegangan India dan Pakistan

Ketegangan ini mencapai puncaknya dengan serangan berdarah yang terjadi di Kashmir pada 22 April 2025, di mana 26 warga sipil tewas, sebagian besar di antaranya adalah wisatawan India. Serangan ini semakin memperburuk hubungan kedua negara, dengan tuduhan India bahwa Pakistan terlibat, meski Islamabad membantahnya. Kelompok militan Resistance Front, yang memiliki hubungan dengan Lashkar-e-Taiba, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Peristiwa tersebut menyebabkan baku tembak hampir setiap malam di sepanjang garis kontrol (LoC) di Kashmir, yang semakin memperburuk ketegangan yang ada.


Kekhawatiran Serangan Militer India

Tidak hanya itu, pada 30 April 2025, Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, mengungkapkan kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan militer dari India. Melalui akun X (sebelumnya Twitter), ia menyebutkan bahwa Pakistan memiliki informasi intelijen yang menunjukkan ancaman serangan tersebut.

Ketegangan yang terus meningkat ini membuat kedua negara berada di ambang perang, dengan risiko besar yang akan mempengaruhi stabilitas regional dan menyebabkan kerusakan kemanusiaan yang sangat besar.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved