OpenAI Hapus Fitur Percakapan ChatGPT dari Hasil Pencarian Google, Ini Alasannya
Tanggal: 4 Agu 2025 11:30 wib.
OpenAI memutuskan untuk menghapus fitur yang memungkinkan percakapan ChatGPT muncul dalam hasil pencarian Google. Langkah ini diambil setelah munculnya kekhawatiran publik terkait banyaknya konten percakapan yang tidak sengaja terindeks oleh mesin pencari. Fitur yang dimaksud sebelumnya hadir dalam bentuk opsi pada saat pengguna membuat tautan publik dari percakapan mereka, di mana terdapat kotak centang bertuliskan "Jadikan obrolan ini dapat ditemukan." Meskipun tampak sederhana, fitur tersebut ternyata membuka celah bagi konten pengguna tersebar luas di internet tanpa disadari.
Masalah ini mencuat usai laporan dari Fast Company yang menemukan ribuan tautan percakapan ChatGPT tersebar di hasil pencarian Google. Beberapa di antaranya bahkan memuat informasi yang cukup spesifik dan sensitif, meski tidak secara eksplisit mencantumkan identitas personal. Banyak pengguna yang ternyata memanfaatkan fitur tautan publik bukan untuk disebarkan ke publik secara luas, melainkan hanya untuk keperluan pribadi atau dibagikan lewat aplikasi pesan. Hal ini menunjukkan adanya miskomunikasi antara pengguna dan deskripsi fitur yang disediakan OpenAI.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Petugas Keamanan Informasi OpenAI, Dane Stuckey, awalnya sempat menyatakan bahwa label pada fitur itu sudah cukup jelas. Namun, setelah menerima masukan dari berbagai pihak, OpenAI akhirnya memutuskan untuk menonaktifkan sepenuhnya fitur “dapat ditemukan di pencarian web.” Perusahaan menilai bahwa risiko kesalahpahaman pengguna terlalu besar jika fitur itu tetap tersedia, sehingga keputusan penghapusan menjadi langkah yang paling aman untuk melindungi data dan kenyamanan pengguna.
OpenAI juga telah mengambil tindakan untuk menarik semua percakapan yang terlanjur muncul di indeks pencarian Google. Meski ini bukan bentuk kebocoran data ataupun peretasan, namun perusahaan tetap bertindak cepat untuk menanggulangi potensi risiko privasi yang bisa muncul akibat fitur tersebut. Penghapusan fitur ini juga mencerminkan upaya OpenAI untuk terus menjaga kepercayaan publik, terutama di tengah tingginya penggunaan layanan ChatGPT secara global.
Perlu diketahui, ChatGPT menerima lebih dari 2,5 miliar prompt setiap harinya, yang berarti miliaran interaksi tersimpan dan berpotensi dibagikan. Maka dari itu, kebijakan penghapusan ini bukan hanya soal respons terhadap kritik, tetapi juga bagian dari penyesuaian terhadap skala pengguna yang sangat masif. Keterbukaan fitur yang tidak dibarengi pemahaman pengguna bisa berujung pada risiko, walaupun niat awalnya hanyalah berbagi secara terbatas.
Kini, pengguna tetap bisa membagikan percakapan ChatGPT melalui tautan publik, tetapi fitur untuk menjadikan percakapan tersebut dapat dicari di internet sudah tidak tersedia lagi. OpenAI berharap langkah ini bisa mencegah kesalahpahaman dan melindungi para pengguna dari risiko yang tidak diinginkan. Dengan begitu, teknologi tetap bisa diakses secara aman tanpa mengorbankan privasi penggunanya.