Sumber foto: Cnnindonesia.com

Netanyahu Umumkan Pertempuran Israel-Hamas End, Tapi Perang Baru Pecah

Tanggal: 24 Jun 2024 18:52 wib.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba mengumumkan bahwa pertempuran sengit antara tentara Zionis melawan Hamas di Jalur Gaza akan segera berakhir. Hal ini ditegaskannya Minggu malam waktu setempat dalam sebuah pernyataan dengan media lokal Israel Channel 14.

Netanyahu menyatakan bahwa serangan akan terus terjadi sampai Hamas tak lagi menguasai Gaza. Meskipun begitu, ia mengisyaratkan kemungkinan pecahnya perang baru di wilayah Arab.

Dalam pernyataannya, Netanyahu juga mengindikasikan bahwa pemindahan lebih banyak pasukan akan dilakukan sepanjang perbatasan dengan Lebanon. Dia menyebutkan ancaman perang baru dapat terjadi dengan kelompok yang didukung Iran, Hizbullah, mengingat semakin meningkatnya serangan di wilayah tersebut.

Menurutnya, setelah fase intens selesai, ada kemungkinan untuk memindahkan sebagian pasukan ke utara untuk tujuan pertahanan dan mengevakuasi warga Israel. Netanyahu juga menyatakan bahwa evakuasi warga akan dilakukan, baik secara diplomatis maupun dengan cara lain.

Kekhawatiran terkait perang baru di wilayah Arab, khususnya antara Israel dan Lebanon, juga disoroti oleh Jenderal perang Amerika Serikat (AS), Kepala Staff Gabungan C.Q Brown. Ia memperingatkan bahwa serangan Israel ke Lebanon berpotensi meningkatkan risiko konflik yang lebih luas dan melibatkan Iran.

Brown juga menekankan bahwa Hizbullah lebih mampu dibandingkan Hamas dalam hal kemampuan keseluruhan, jumlah roket, dan sebagainya. Dia menilai bahwa Iran cenderung memberikan dukungan yang lebih besar kepada Hizbullah. Dengan demikian, hal ini dapat membantu memperluas konflik di wilayah tersebut dan membuat Israel harus khawatir terhadap situasi di bagian selatan dan utara negaranya.

Selain itu, Hizbullah sendiri mulai menyerang Israel tak lama setelah perang Gaza meletus pada Oktober 2023. Juni ini, Hizbullah menargetkan kota-kota dan situs militer Israel dengan serangan roket dan drone terbesar sejauh ini. Pernyataan Brown muncul ketika Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menuju ke Washington untuk membahas tahap selanjutnya dari perang Gaza dan meningkatnya permusuhan di perbatasan dengan Lebanon.

Di sisi lain, Israel terus melakukan operasi militer di wilayah Rafah, meskipun adanya resolusi PBB untuk menghentikan serangan ke wilayah tersebut. Tentara Israel dilaporkan masih agresif di area pertahanan terakhir penduduk Gaza itu. Tank-tank Israel dilaporkan telah maju ke tepi kamp pengungsi Mawasi di barat laut kota Rafah, dan pertempuran sengit antara Hamas dengan Israel tengah terjadi.

Meskipun demikian, perang yang berkepanjangan telah menyebabkan kehancuran di Gaza, menewaskan banyak warga sipil Palestina, dan memaksa penduduknya kehilangan tempat tinggal serta hidup dalam kemiskinan. Tentara Israel juga menyatakan telah menyerang puluhan sasaran di Jalur Gaza, yang diiklankan sebagai serangan terhadap infrastruktur militer Hamas.

Dengan eskalasi konflik yang terus terjadi di wilayah tersebut, penyelesaian damai menjadi semakin sulit untuk dicapai. Situasi ini juga berpotensi menyebabkan peperangan yang lebih luas yang dapat mengganggu stabilitas di Timur Tengah. Hal ini juga menunjukkan pentingnya diplomasi dan mediasi internasional untuk mengakhiri konflik yang telah berkepanjangan di wilayah tersebut.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved