Netanyahu Buka Suara Soal Serangan Israel ke Tenda Pengungsi Rafah
Tanggal: 28 Mei 2024 15:13 wib.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyampaikan Mekanisme Pencarian Fakta dan Penilaian Staf Umum militer Israel sedang menyelidiki serangan udara yang dilakukan di Rafah pada Minggu (26/5). Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat pun menyebut serangan Israel di Rafah menyebabkan puluhan warga sipil tewas adalah hal yang memilukan. Netanyahu kemudian memberikan penjelasan dan justifikasi terkait serangan ini, yang juga menuai beragam tanggapan dari masyarakat internasional.
Menurut Netanyahu, serangan tersebut bertujuan untuk menekan upaya penyelundupan senjata dan material militer ilegal ke wilayah Gaza yang dikuasai Hamas. Netanyahu menegaskan, Jubir tersebut menambahkan bahwa AS secara aktif terlibat dengan para pejabat di Israel untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Media pemerintah di Gaza mengatakan setidaknya 45 orang tewas dan 200 lainnya luka-luka. Korban kebanyakan anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia setelah serangan Israel menghantam kamp pengungsi di Rafah.
Sementara itu, otoritas Palestina dan lembaga kemanusiaan internasional mengecam keras tindakan Israel yang mereka anggap melanggar hukum internasional dan hak asasi manusia. Serangan tersebut diklaim telah menyebabkan korban jiwa di kalangan pengungsi dan menimbulkan kekacauan di wilayah tersebut. Puluhan ribu pengungsi terancam kehilangan tempat tinggal mereka akibat kehancuran tenda-tenda tersebut.
Tindakan Israel ini juga mendapat sorotan dari berbagai negara dan organisasi internasional, yang menyerukan agar Israel menghentikan aksi kekerasan terhadap warga sipil dan pengungsi. Amnesty International, misalnya, menyatakan keprihatinan mendalam terkait serangan tersebut dan mendesak agar dilakukan penyelidikan independen terhadap insiden tersebut.
Sikap Netanyahu yang memberikan justifikasi terhadap serangan ini juga menjadi perbincangan di dunia internasional. Beberapa pihak mendukung langkah Israel dalam melindungi keamanan dan mencegah penyelundupan senjata ilegal, sementara pihak lain menilai bahwa serangan semacam ini justru memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut. Israel diingatkan untuk mematuhi hukum internasional dan memastikan bahwa tindakan militer yang diambil tidak melanggar hak asasi manusia warga sipil.
Serangan Israel ke tenda pengungsi Rafah ini juga menyulut kembali ketegangan antara Israel dan Palestina, serta memunculkan kekhawatiran akan eskalasi konflik di wilayah tersebut. Di tengah upaya perdamaian yang terus-menerus dilakukan, insiden semacam ini menjadi hambatan besar dalam mencapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak.
Peristiwa serangan Israel ke tenda pengungsi Rafah menjadi sorotan utama dalam dinamika konflik di Timur Tengah. Justifikasi dari Netanyahu pun menjadi pusat perdebatan terkait tindakan Israel dalam menjaga keamanan di wilayah yang rawan konflik ini. Kesimpulan dari insiden ini masih menjadi tanda tanya, namun yang pasti, dampaknya telah dirasakan oleh ribuan pengungsi yang terpaksa kehilangan tempat tinggal akibat tindakan kekerasan yang terjadi.