Sumber foto: iStock

'Neraka Bocor' Menggila di Jepang, Pemerintah Umumkan Status Bahaya

Tanggal: 8 Jul 2024 20:43 wib.
Badan Meteorologi Jepang telah mengeluarkan peringatan bahaya serangan panas untuk 26 dari 47 prefektur di negara tersebut. Masyarakat diimbau untuk tidak keluar rumah kecuali benar-benar diperlukan, menggunakan pendingin udara baik siang maupun malam, serta minum air yang cukup. Pihak berwenang di Jepang mengeluarkan peringatan panas ekstrem setelah suhu mencapai 40 derajat Celcius untuk pertama kalinya tahun ini pada Minggu (7/7/2024), saat negara ini mengalami gelombang panas yang intens. Shizuoka, di Jepang tengah, melaporkan suhu 40 C pada sore Minggu, sementara di 244 lokasi lainnya, suhu meningkat hingga mencapai 35 C atau lebih, yang secara resmi diakui sebagai suhu "sangat panas." 

Menurut Japan Times, suhu di Shizuoka yang tercatat sedikit setelah pukul 1 siang adalah yang tertinggi di kota itu sejak pencatatan dimulai pada tahun 1940. Badan meteorologi memperingatkan sebelumnya tahun ini bahwa suhu diperkirakan akan lebih tinggi dari rata-rata lagi musim panas ini, bahkan mungkin melebihi suhu musim panas lalu yang merupakan yang terpanas dalam sejarah. Musim panas yang panas dan lembap adalah hal yang normal di Jepang, terutama setelah musim hujan berakhir pada pertengahan hingga akhir Juli. Namun, suhu telah menjadi sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir akibat pemanasan global dan faktor iklim lainnya, menurut para ahli. Ada perhatian khusus terhadap kesejahteraan populasi lanjut usia yang besar di negara ini, yang lebih rentan terhadap serangan panas. 

Badan manajemen kebakaran dan bencana melaporkan bahwa dari 2.276 orang yang dibawa ke rumah sakit karena serangan panas pada minggu terakhir bulan Juni, lebih dari setengahnya berusia di atas 65 tahun. Anak-anak kecil juga berisiko. Bulan ini, petugas pemadam kebakaran dipanggil di Kyoto setelah sembilan anak menunjukkan gejala serangan panas selama perjalanan sekolah. Tiga di antaranya dibawa ke rumah sakit, menurut penyiar publik NHK, yang memperingatkan bahwa suhu telah mencapai tingkat yang "mengancam jiwa."

Setidaknya empat kematian terkait cuaca dilaporkan dalam beberapa hari terakhir: seorang pria berusia 70-an yang ditemukan tewas di rumahnya setelah memotong rumput, dan seorang lagi berusia 80-an yang sedang bekerja di ladangnya. Pada Minggu, media melaporkan bahwa seorang wanita berusia 90-an dinyatakan meninggal setelah pingsan di rumahnya, sementara seorang wanita berusia 83 tahun meninggal setelah bekerja di luar. Di Tokyo, 198 orang dibawa ke rumah sakit dengan dugaan serangan panas pada hari Minggu, kata NHK. Suhu di beberapa bagian kota mencapai setidaknya 35°C pada pagi hari Senin.

Statistik dari Kementerian Kesehatan yang dilaporkan oleh Japan Times menunjukkan bahwa jumlah kematian terkait serangan panas meningkat dari rata-rata 201 orang per tahun antara 1995 dan 1999, menjadi rata-rata 1.295 dari 2018 hingga 2022. Antara 80% dan 90% dari mereka yang meninggal adalah orang yang berusia di atas 65 tahun, menurut data yang dikutip oleh surat kabar tersebut. Suhu tertinggi yang tercatat di Jepang adalah 41,1 C di kota Hamamatsu pada 17 Agustus 2020, dan di Kumagaya, barat laut Tokyo, pada 23 Juli 2018.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemanasan global telah menjadi perhatian utama di banyak negara, termasuk Jepang. Perubahan iklim ini telah mengakibatkan peningkatan suhu yang signifikan, memberikan dampak signifikan pada kesehatan masyarakat dan lingkungan. Hal ini terutama berdampak pada populasi lanjut usia dan anak-anak, yang rentan terhadap serangan panas.

Oleh karena itu, tindakan preventif dan perlindungan harus ditingkatkan. Pemerintah Jepang perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya panas ekstrem dan memberikan informasi yang jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi risiko terkena dampak serangan panas. Selain itu, pemerintah juga perlu mengambil tindakan konkrit dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat kebijakan perlindungan lingkungan untuk mengatasi pemanasan global.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved