Sumber foto: Google

Nekat Demi HP, Pendaki China Dua Kali Diselamatkan di Gunung Fuji dalam Sepekan

Tanggal: 4 Mei 2025 19:03 wib.
Tampang.com | Kisah mendebarkan sekaligus mengundang keprihatinan datang dari Jepang. Seorang pendaki asal China harus diselamatkan dua kali dalam waktu kurang dari seminggu saat mendaki Gunung Fuji, hanya karena nekat kembali untuk mengambil ponsel dan barang-barang pribadinya yang tertinggal.


Diselamatkan Pertama Kali karena Penyakit Ketinggian

Insiden pertama terjadi pada 22 April 2025, saat pria berusia 27 tahun itu memulai pendakian ke puncak Gunung Fuji. Ia mengalami gejala penyakit ketinggian seperti mual, lemas, dan kehilangan crampon—alat penting yang dipasang di sepatu untuk berjalan di atas salju. Dalam kondisi memburuk, ia menghubungi polisi untuk meminta bantuan. Tim penyelamat pun segera mengevakuasinya menggunakan helikopter.


Empat Hari Kemudian, Kembali Terjebak demi HP

Alih-alih beristirahat, hanya empat hari setelah penyelamatan pertama, pendaki tersebut kembali mencoba menaklukkan Gunung Fuji pada 26 April 2025. Tujuannya? Menyelamatkan ponsel dan barang-barang pribadinya yang tertinggal saat insiden sebelumnya.

Namun lagi-lagi, usahanya berujung malapetaka. Ia ditemukan oleh pendaki lain dalam kondisi tergeletak dan gemetar di jalur pendakian. Polisi menyebut ia mengalami luka lecet dan kembali terserang penyakit ketinggian.


Evakuasi Kedua dengan Tandu dan Helikopter

Tim penyelamat kembali dikerahkan. Kali ini, korban harus dibawa dengan tandu sebelum kembali diterbangkan ke bawah menggunakan helikopter. Hingga kini, belum ada informasi resmi apakah ia berhasil menemukan ponselnya yang tertinggal.


Pendakian di Luar Musim Resmi, Risiko Besar

Aksi nekat pendaki ini menimbulkan banyak kritik, mengingat pendakian dilakukan di luar musim resmi, yang biasanya hanya dibuka antara Juli hingga awal September. Jalur pendakian masih tertutup salju, cuaca tidak menentu, dan fasilitas medis belum tersedia.

Polisi Prefektur Shizuoka mengimbau publik untuk tidak mendaki di luar musim karena tingginya risiko keselamatan. Meski tak ada sanksi denda ataupun biaya penyelamatan yang dibebankan, banyak warganet menuntut agar mahasiswa tersebut diberi sanksi, terutama karena ia telah mengulangi kesalahan yang sama dalam waktu singkat.


Viral dan Dikecam di Media Sosial

Kisah ini pun viral dan memicu debat di media sosial. Banyak netizen menganggap tindakan pria tersebut sebagai "egois dan ceroboh", serta menyayangkan sumber daya penyelamatan yang harus dikerahkan dua kali untuk orang yang sama hanya karena urusan pribadi.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa pendakian gunung, terutama di jalur ekstrem seperti Gunung Fuji, tidak boleh dianggap remeh, apalagi jika dilakukan di luar musim resmi. Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved