NASA Bagikan Pengalaman ‘Tersedot’ ke Dalam Lubang Hitam Raksasa
Tanggal: 10 Mei 2024 09:38 wib.
Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah membagikan momen unik 'tersedot' ke dalam lubang hitam raksasa. Mungkin Anda bertanya-tanya, bagaimana rasanya?
Lubang hitam merupakan sebuah fenomena alam semesta yang menarik. objek astronomi ini memiliki tarikan gravitasi yang sangat kuat sehingga tidak ada apapun, termasuk cahaya, yang bisa melarikan diri darinya.
Namun, melalui bantuan superkomputer, NASA memungkinkan siapa pun untuk merasakan pengalaman 'tersedot' ke dalam lubang hitam.
Dalam visualisasi penerbangan menuju lubang hitam supermasif ini, NASA menyoroti banyak fitur menarik yang dihasilkan oleh efek relativitas umum di sepanjang perjalanan tersebut.
Visualisasi ini diciptakan dengan bantuan superkomputer NASA, dan melacak sebuah kamera yang mendekat, mengorbit sebentar, dan kemudian melintasi cakrawala peristiwa, sebuah titik yang tak bisa kembali dari lubang hitam raksasa seperti yang ada di pusat galaksi kita.
Jeremy Schnittman, seorang astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA yang menciptakan visualisasi tersebut, menjelaskan bahwa simulasi ini membantu menggambarkan konsekuensi nyata dari teori relativitas di alam semesta.
Visualisasi tersebut tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk video penjelas yang menerangkan efek aneh dari teori relativitas umum Einstein. Terdapat juga versi video 360 derajat yang memungkinkan pemirsa melihat ke sekeliling selama perjalanan, serta versi peta langit datar.
Proyek ini melibatkan kerjasama antara Jeremy Schnittman dengan sesama ilmuwan NASA, Brian Powell, dan menggunakan superkomputer Discover di Pusat Simulasi Iklim NASA. Melalui proyek ini, tercipta sekitar 10 terabyte data yang dihasilkan dalam waktu sekitar 5 hari dengan menggunakan hanya 0,3 persen dari 129.000 prosesor Discover. Jika menggunakan laptop biasa, proses ini bisa memakan waktu hingga puluhan tahun.
Penelitian ini difokuskan pada lubang hitam supermasif dengan massa 4,3 juta kali massa Matahari, yang setara dengan lubang hitam raksasa yang berada di pusat galaksi Bima Sakti.
Schnittman menjelaskan bahwa jika diberi pilihan, Anda sebenarnya ingin jatuh ke dalam lubang hitam supermasif. Hal ini karena lubang hitam bermassa bintang, yang memiliki massa sekitar 30 massa matahari, memiliki cakrawala kejadian yang jauh lebih kecil dan gaya pasang surut yang lebih kuat.
Proses ini disebut sebagai spaghettifikasi oleh para astrofisikawan, di mana objek yang jatuh ke dalam lubang hitam akan meregang seperti mie karena tarikan gravitasi di ujung objek yang lebih dekat ke lubang hitam jauh lebih kuat daripada di ujung lainnya.
Melalui visualisasi dan penelitian ini, NASA berhasil memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai fenomena lubang hitam, sehingga dapat memperluas pengetahuan kita tentang alam semesta yang begitu luas dan misterius. Melalui pemahaman yang lebih dalam, diharapkan manusia dapat terus menjelajahi dan memahami keajaiban alam semesta yang penuh dengan misteri dan keindahan.