Sumber foto: iStock

Misteri Leluhur yang Terhapus: Mengapa Gen Manusia Pertama di Amerika Selatan Tiba-Tiba Hilang?

Tanggal: 8 Jun 2025 14:41 wib.
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan misteri mengejutkan tentang sejarah manusia di Amerika Selatan. Penelitian genetik terbaru mengungkap bahwa manusia pertama yang menapakkan kaki di benua Amerika Selatan sekitar 6.000 tahun yang lalu, ternyata tidak meninggalkan jejak keturunan yang bisa dilacak hingga saat ini. Padahal, mereka adalah kelompok awal yang menjelajah jauh melewati “jembatan alami” dari Amerika Tengah menuju wilayah pegunungan utara Kolombia.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan ilmuwan dan arkeolog. Kemana perginya garis keturunan manusia awal tersebut? Bagaimana bisa suatu populasi hilang begitu saja dari peta genetik umat manusia?

Awal Mula Manusia di Amerika Selatan

Penelitian yang dipublikasikan oleh tim ilmuwan internasional ini menganalisis DNA dari berbagai kerangka manusia yang ditemukan di dataran tinggi Bogota, Kolombia. Kerangka-kerangka tersebut memiliki rentang usia antara 6.000 hingga 500 tahun yang lalu. Hasilnya mencengangkan: mereka menemukan bahwa individu yang berasal dari situs arkeologi Checua adalah bagian dari populasi paling awal yang mendiami Amerika Selatan.

Andrea Casas-Vargas, salah satu peneliti utama, menyatakan bahwa lenyapnya jejak genetik dari populasi manusia pertama ini sangat tidak biasa. Dalam sejarah migrasi manusia, biasanya ada kesinambungan genetik yang masih bisa ditelusuri, meskipun bercampur dengan kelompok lain. Namun dalam kasus ini, garis keturunan mereka benar-benar menghilang.

Bukan Keturunan Peradaban Lain

Lebih lanjut, tim peneliti memastikan bahwa kelompok manusia dari Checua tidak memiliki keterkaitan genetik dengan populasi asli Amerika Utara, seperti peradaban Clovis atau penduduk Kepulauan Kanal California. Artinya, mereka adalah kelompok migrasi yang benar-benar unik, bukan hasil dari pencampuran dengan populasi lain.

Namun anehnya, jejak genetika dari mereka berhenti sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan tidak ditemukan dalam populasi penduduk asli Kolombia saat ini maupun kelompok-kelompok di sekitarnya.

Kim-Louise Krettek, penulis lain dalam laporan tersebut, mengatakan bahwa populasi pemburu-peramu di sekitar dataran tinggi Kolombia tampaknya sepenuhnya digantikan oleh kelompok baru. Artinya, bukan hanya mereka tidak memiliki keturunan langsung, tetapi mereka benar-benar tergantikan secara total oleh populasi migrasi lain.

Apa yang Terjadi pada Mereka?

Kapan tepatnya manusia pertama di Amerika Selatan ini punah, masih belum bisa dipastikan secara pasti. Namun, para peneliti mencatat bahwa kemunculan budaya baru yang disebut Herrera sekitar 3.000 tahun lalu bertepatan dengan hilangnya jejak populasi Checua. Ini memunculkan teori bahwa mungkin saja terdapat gelombang baru migrasi manusia yang membawa budaya dan teknologi baru ke wilayah tersebut.

Berbeda dari populasi Checua yang masih hidup sebagai pemburu dan peramu, kelompok Herrera sudah mengenal teknik pertanian, terutama penanaman jagung, serta membuat tembikar. Mereka hidup lebih menetap dan memulai fondasi dari kebudayaan maju yang dikenal sebagai Muisca.

Kelanjutan Genetik dan Budaya

Menariknya, tidak seperti kelompok Checua, populasi dari budaya Herrera dan Muisca meninggalkan jejak genetik yang bisa dilacak hingga sekarang. Bahkan, hingga hari ini, bahasa Chibchan—yang merupakan bagian dari warisan budaya mereka—masih digunakan oleh masyarakat di wilayah utara Kolombia.

Artinya, budaya pertanian dan tembikar di Amerika Selatan tidak disebarkan melalui pertukaran budaya biasa, melainkan melalui pergantian populasi. Penemuan ini menjadi bukti bahwa perubahan besar dalam peradaban bisa terjadi karena migrasi besar-besaran, bukan hanya karena adaptasi budaya.

Dengan kata lain, gelombang manusia kedua masuk ke Amerika Selatan dan menggantikan seluruh populasi sebelumnya. Inilah yang membuat jejak genetik dari manusia pertama benar-benar hilang.

Mengapa Temuan Ini Penting?

Fakta bahwa satu populasi bisa sepenuhnya hilang secara genetik menunjukkan betapa kompleks dan dinamisnya sejarah manusia.

Penelitian ini juga membuka pintu bagi pertanyaan lanjutan: apakah kelompok manusia lainnya di berbagai belahan dunia juga mengalami hal serupa? Apakah ada peradaban lain yang menghilang dari catatan genetik tanpa pernah diketahui? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang terus mendorong dunia sains untuk menggali lebih dalam tentang siapa kita sebenarnya dan dari mana kita berasal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved