Misteri Kepunahan Megafauna Terungkap
Tanggal: 13 Mar 2018 23:49 wib.
Ribuan tahun lalu hewan-hewan berbadan besar (megafauna) menghadapi kehidupan yang sulit. Ratusan spesies megafauna menghilang begitu saja dari catatan fosil, mulai dari mammoth di Amerika Utara, kanguru setinggi sekitar 3 meter di Australia, hingga burung seberat 200 kg di Selandia Baru yang tidak dapat terbang.
Kepunahan hewan-hewan besar itu menjadi misteri yang hingga saat ini belum terungkap. Para peneliti menduga kepunahan terjadi akibat migrasi manusia dan perubahan iklim. Namun, mereka belum bisa memastikan dan mendapatkan bukti kuat atas analisis tersebut.
Para peneliti berasumsi, bila mammoth punah, berarti harus ada penemuan kapan paling cepat iklim berubah setelah zaman es berakhir? Pun kapan manusia dari Asia datang pertama kali ke tempat itu? Jika kepunahan di area tertentu terlihat bersamaan dengan perubahan iklim yang ekstrem atau dengan kedatangan manusia, salah satu faktor itulah penyebabnya.
Jika kepunahan bersamaan dengan kedatangan manusia, ilmuwan dapat berasumsi bahwa pendatang baru ini pasti memburu terlalu banyak mammoth, menularkan penyakit mematikan, atau entah bagaimana mengubah kondisi lingkungan di sana.
Ahli zoologi Graham Prescott dan David Williams berusaha menjelaskan lebih luas mengenai fenomana kepunahan itu. Mereka menjabarkan hasil analisis kepunahan 100 jenis megafauna di lima daratan yang dikaitkan dengan empat jenis perubahan iklim dan kedatangan manusia.
Tim peneliti dari Cambridge itu mengompilasi data dari penelitian sebelumnya tentang kedatangan manusia dan kepunahan megafauna di setiap daratan yaitu Australia, Eurasia, Selandia Baru, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Mereka juga mengambil rekaman temparatur dari inti es Antartika sebagai petunjuk terhadap perubahan iklim global. Lalu mereka membandingkan data-data tersebut serta memprediksi waktu dan tingkat keparahan kepunahan di lima daratan.
Untuk menentukan waktu kepunahan, mereka menguji 320 ribu jenis skenario kepunahan. Mereka menguji banyak sekali model dengan berbagai rentang waktu kedatangan manusia dan waktu kepunahan megafauna. Sepertinya faktor iklim dan manusia sama-sama berperan dalam banyak kasus. Temuan mereka itu masuk akal. Pasalnya data-data itu menjelaskan adanya interaksi. Akibat yang ditimbulkan dapat terlihat jika dua hal buruk terjadi bersamaan.