Misa Kudus Resmi Dimulai, Konklaf Pemilihan Paus 2025 Digelar di Vatikan
Tanggal: 7 Mei 2025 19:43 wib.
Tampang.com – Tahapan penting dalam pemilihan Paus baru telah dimulai. Pada Rabu, 7 Mei 2025 pukul 10.00 waktu Vatikan atau 15.00 WIB, misa kudus menjelang konklaf resmi digelar di Basilika Santo Petrus, Vatikan. Misa ini menjadi bagian awal dari proses spiritual sebelum para kardinal pemilih (kardinal elektor) masuk ke dalam konklaf yang dimulai sore harinya.
Ibadah sakral ini dipimpin oleh Kardinal Giovanni Battista Re, dekan Dewan Kardinal, dan diikuti oleh seluruh kardinal elektor. Misa ini menjadi ritus terakhir yang dapat disaksikan publik sebelum para kardinal menjalani isolasi spiritual untuk memilih pemimpin baru umat Katolik sedunia.
Permohonan Tuntunan Roh Kudus Sebelum Konklaf Dimulai
Misa kudus ini bertujuan untuk memohon bimbingan Roh Kudus dalam proses pemilihan Paus. Sejalan dengan tradisi gereja Katolik, seluruh proses ini dijiwai semangat doa dan perenungan mendalam. Ini menjadi momen sakral yang menyatukan Gereja dalam harapan dan penantian akan sosok Paus baru yang akan memimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Prosesi Konklaf: Dimulai dengan Lagu Veni Creator
Tepat pukul 16.30 waktu setempat atau 21.30 WIB, para kardinal berjalan menuju Kapel Sistina dari Kapel Paulina sambil menyanyikan lagu Veni Creator Spiritus, lagu permohonan turunnya Roh Kudus. Setibanya di Kapel Sistina, masing-masing kardinal akan meletakkan tangan di atas Kitab Suci dan mengucapkan sumpah kerahasiaan.
Setelah itu, Master of Papal Liturgical Ceremonies akan mengucapkan kalimat "extra omnes", yang berarti “semua yang tidak berkepentingan, silakan keluar”. Maka dimulailah masa penguncian yang ketat, di mana para kardinal hanya akan keluar jika sudah terpilih seorang Paus.
Cerobong Asap Jadi Tanda Penentu: Hitam atau Putih
Salah satu simbol paling ikonik dalam konklaf adalah cerobong asap di atas Kapel Sistina. Asap hitam menandakan belum tercapainya kesepakatan dalam pemilihan, sedangkan asap putih menjadi kabar gembira bagi umat Katolik di seluruh dunia bahwa Paus baru telah terpilih.
Hingga Paus baru diumumkan, umat Katolik dan masyarakat dunia hanya bisa memantau proses konklaf secara tidak langsung melalui siaran resmi dan pantauan terhadap cerobong asap.