Miris, Seorang Ibu Gendong Jasad Bayi dari RS dengan Angkot
Tanggal: 23 Sep 2017 21:50 wib.
Seorang ibu membawa pulang jasad putrinya yang baru saja meninggal di rumah sakit menggunakan angkot. Kisah memilukan ini terjadi di Lampung.
Cerita tragis ini dibagikan oleh akun seputar_lampung di Instagram.
Dalam akun tersebut disebutkan bahwa seorang ibu yang berasal dari Kotabumi, Lampung menggendong jasad putrinya yang baru saja meninggal di RS Abdul Moeloek, Bandar Lampung pukul 16.00 WIB, Rabu (20/9/2017).
Sang ibu menggendong bayinya yang berusia 1 bulan itu sambil menangis sepanjang perjalanan. Mengapa jenazah tidak diantar oleh mobil jenazah?
"Saya terpaksa menggendong sendiri jenazah putri kami dan pulang dengan angkutan umum karena pihak rumah sakit tidak bersedia mengantarkan dengan ambulans," ujar ibu tersebut, sebagaimana tertuang dalam postingan akun seputar_lampung.
Ibu itu menduga, kemungkinan dirinya tidak mendapat layanan ambulans karena sang putri hanya berobat menggunakan fasilitas BPJS. Benarkah demikian? Pihak RS Abdoel Moeloek membantah.
RSUD Abdoel Moeloek memberikan penjelasan mengenai hal kejadian ini yang diunggah ke situs resmi Pemprov Lampung. Direktur Pelayanan RSUD Abdoel Moeloek Padilangga mengatakan, peristiwa itu terjadi hanya karena adanya miss komunikasi antara orangtua anak dengan petugas ambulans. Pasien meninggal karena kelainan bawaan yakni meningocele di ICU sekitar pukul 15.15 WIB di depan keluarga dan keluarga menerima.
Awalnya, pihak keluarga sudah siap menggunakan ambulans, bahkan jenazah sudah masuk ke dalam mobil ambulans. Tetapi ada administrasi yang kurang lengkap, akhirnya petugas memanggil ayah anak untuk klarifikasi.
"Jadi petugas ambulans memanggil ayah dari anak, di situ mungkin ada (administrasi) yang perlu diperbaiki, tetapi karena keluarga sudah panik, jadi langsung ambil pasiennya dan dibawa pakai kendaraan umum," jelas Padilangga.
Menurutnya, semua pasien yang hendak menggunakan ambulans harus memenuhi semua administrasi.
Terkait kabar yang menyebutkan pasien tidak mendapat ambulans lantaran menggunakan BPJS, ia membantah. Menurutnya, semua pelayanan sama saja, baik BPJS maupun non BPJS.
Untuk itu, Padilangga berjanji akan melakukan investigasi untuk menyelidiki permasalahan ini. Karena saat ini pihaknya menerima dua cerita versi yang berbeda, yakni pihak keluarga dan juga pihak ambulans.