Minat Menjadi Katolik Melonjak Drastis Setelah Wafatnya Paus Fransiskus
Tanggal: 17 Mei 2025 21:52 wib.
Tampang.com | Wafatnya Paus Fransiskus pada Selasa, 21 April 2025, tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, tetapi juga memicu lonjakan minat global untuk mengenal dan memeluk agama Katolik. Peningkatan pencarian di internet dengan kata kunci “how to become Catholic” atau “bagaimana cara menjadi Katolik” meningkat secara signifikan sejak momen kepergian Paus yang berusia 88 tahun tersebut.
Paus Fransiskus, yang terakhir kali muncul di hadapan publik saat memimpin Misa Hari Raya Paskah pada Minggu, 20 April 2025, dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, pada Sabtu, 26 April 2025. Selama hidupnya, ia dikenal luas berkat sikap rendah hati serta perhatian besar terhadap kaum yang terpinggirkan.
Menurut data dari Zenit News, pencarian terkait cara menjadi Katolik melonjak hingga 373 persen di mesin pencari Google pada pekan kematian Paus Fransiskus, tepatnya dari tanggal 20 hingga 26 April. Magdalena Petrusic, analis dari Vatican Tickets & Tours, menyatakan bahwa lonjakan tersebut berbeda dari biasanya yang lebih didominasi pencarian wisata religi. Kali ini, pencarian lebih banyak terkait dengan pertobatan dan pencarian spiritual.
“Kami biasanya melihat lonjakan kunjungan wisata ke situs-situs agama setelah kematian tokoh besar, tetapi kali ini masyarakat justru mencari makna spiritual lebih dalam,” jelas Petrusic.
Paus Fransiskus dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang sederhana, seperti membayar sendiri tagihan hotel dan membasuh kaki pengungsi, serta seruan tentang keadilan sosial dan belas kasih ketimbang penghakiman.
Fenomena ini juga tercermin dari meningkatnya minat spiritual di kalangan generasi muda usia 18–34 tahun. Laporan The Quiet Revival oleh Bible Society menunjukkan bahwa ketertarikan generasi muda pada praktik Katolik naik dari 23 persen di tahun 2018 menjadi 41 persen pada 2024.
Sosiolog agama dari Universitas Oxford, Dr. Alina Meredith, menilai perubahan ini sebagai bentuk spiritualitas baru, di mana generasi muda lebih memilih ekspresi iman yang bermakna daripada ritual yang dianggap sekadar formalitas.
Sejumlah keuskupan di Amerika Serikat dan Prancis bahkan melaporkan rekor jumlah umat yang bergabung ke Gereja Katolik melalui Misa malam sebagai bukti nyata dari gelombang ketertarikan ini.