Militer Israel Terus Serang Gaza Utara, 30 Warga Palestina Tewas
Tanggal: 17 Nov 2024 20:04 wib.
Militer Israel terus membombardir wilayah Jabalia di Jalur Utara Gaza, Palestina pada Minggu (10/11/2024) dini hari waktu setempat. Dikabarkan sedikitnya 30 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut yang menghancurkan sebuah rumah tersebut.
Menurut laporan dan rekaman yang beredar, terlihat sekitar selusin mayat terbungkus selimut dan tergeletak di tanah di sebuah rumah sakit. Warga mengatakan bangunan yang dihantam itu menampung sedikitnya 30 orang, melansir Reuters.
Sementara kantor berita resmi Palestina WAFA dan media Hamas menyebutkan jumlah orang yang tewas mencapai 32 orang.
Layanan Darurat Sipil mengatakan operasinya telah dihentikan oleh serangan Israel yang sedang berlangsung ke dua kota dan sebuah kamp pengungsi di Gaza utara yang dimulai pada 5 Oktober. Mereka tidak dapat memberikan jumlah korban tewas dalam serangan itu.
Selain itu, Israel mengklaim telah mengirim pasukan ke Jabalia, Beit Lahiya, dan Beit Hanoun di utara daerah kantong itu untuk melawan militan Hamas yang melancarkan serangan dari sana dan mencegah mereka berkumpul kembali. Kelompok Palestina Hamas dilaporkan terlibat dalam melancarkan serangan dari wilayah tersebut, sehingga Israel berupaya untuk menghentikan aksi militan tersebut. Sejak serangan baru dimulai, Israel mengklaim pasukannya telah berhasil membunuh ratusan militan di daerah-daerah tersebut.
Di Kota Gaza, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Sabra menewaskan Wael Al-Khour, seorang pejabat di Kementerian Kesejahteraan, dan tujuh anggota keluarganya lainnya termasuk istri dan anak-anaknya pada hari Minggu, kata petugas medis dan kerabat. Dampak dari serangan tersebut sangat merugikan bagi keluarga tersebut dan menambah daftar korban dalam konflik tersebut.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tentang serangan di Jabalia dan di lingkungan Sabra. Namun, hal ini menunjukkan bahwa situasi tidak menjadi lebih baik dan masih berpotensi memakan banyak korban di pihak Palestina.
Upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas hingga kini belum membuahkan hasil. Kedua belah pihak saling menyalahkan satu sama lain atas terus berlanjutnya konflik tersebut. Hamas menginginkan perjanjian yang mengakhiri perang serta kesepakatan tentang tawanan untuk sandera, sementara Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa perang akan berakhir hanya jika Hamas bisa diberantas sepenuhnya.
Qatar, Mesir, dan AS, telah membuat usaha untuk merundingkan gencatan senjata antara kedua belah pihak. Namun, upaya tersebut dipertimbangkan untuk ditunda hingga kedua pihak menunjukkan "keinginan dan keseriusan" untuk melanjutkan perundingan, kata Kementerian Luar Negeri Qatar. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga negara tersebut merasa sulit untuk melihat kemajuan dalam perundingan tersebut dan meminta kedua belah pihak untuk menunjukkan komitmen yang kuat dalam mencapai kesepakatan.
Konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza mengalami eskalasi pada 7 Oktober 2023 ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerang komunitas Israel. Serangan ini menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas dan 253 orang lainnya disandera, menurut penghitungan Israel. Di sisi lain, serangan militer Israel juga mengakibatkan hancurnya Gaza dan menewaskan sekitar 43.500 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, demikian kata pejabat kesehatan Palestina.