Sumber foto: google

Militer Israel Akui Hamas Tak Dapat Dihancurkan

Tanggal: 21 Jun 2024 06:58 wib.
Juru bicara Militer Israel, Daniel Hagari, pada Rabu (19/6) mengakui bahwa mereka tidak dapat menghancurkan Hamas. Kampanye militer Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023 bertujuan untuk melenyapkan Hamas, namun setelah delapan bulan serangan, Hamas masih kuat dan tetap melawan dengan gigih. Hagari menyatakan bahwa mengatakan mereka akan melenyapkan Hamas adalah upaya untuk menipu rakyat, karena pada akhirnya mereka masih harus berurusan dengan Hamas.

Pada saat serangan dimulai, sekitar 37 ribu jiwa tewas, sebagian besar merupakan warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak serangan terhadap penduduk di Gaza. Meskipun sering diklaim sebagai operasi militer yang bertujuan untuk keamanan, serangan ini telah menimbulkan kehancuran besar di wilayah tersebut.

Dalam pernyataannya, Hagari juga menambahkan bahwa Hamas bukan hanya merupakan sebuah kelompok militan biasa seperti yang mereka hadapi sebelumnya. Hamas bukan hanya tentang sumber daya militer, tetapi juga tentang sebuah ideologi yang sulit untuk dihilangkan. Ideologi Hamas telah terakar kuat di benak penduduk Gaza, sehingga sulit untuk menyingkirkan pengaruh Hamas sepenuhnya.

Komentar Hagari ini mendapat respons langsung dari kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menegaskan bahwa perang di Gaza tidak akan berhenti sampai Hamas benar-benar lenyap. Mereka menyatakan bahwa kabinet politik dan keamanan yang dipimpin oleh Netanyahu memiliki satu tujuan utama, yaitu menghancurkan Hamas, dan bahwa IDF (Militer Israel) berkomitmen sepenuhnya pada tujuan ini.

Namun demikian, fakta bahwa militer Israel mengakui bahwa mereka tidak dapat menghancurkan Hamas menunjukkan adanya hambatan yang sangat nyata dalam usaha mereka. Hal ini juga menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Hamas tidak akan berakhir dengan mudah, dan bahwa pendekatan militer semata mungkin tidak akan memberikan solusi jangka panjang yang efektif.

Selain itu, krisis kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat dari serangan militer yang terus berlanjut. Bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah Gaza masih belum mencukupi untuk menanggulangi kebutuhan mendesak penduduk setempat. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk memastikan bahwa penduduk Gaza menerima akses yang memadai terhadap makanan, air bersih, perawatan medis, dan fasilitas publik yang layak.

Data juga menunjukkan bahwa serangan militer Israel terhadap Gaza juga telah merusak infrastruktur penting di wilayah tersebut, termasuk fasilitas kesehatan, sekolah, dan sarana transportasi. Hal ini berdampak besar pada kehidupan sehari-hari penduduk Gaza dan dapat menyulitkan proses rekonstruksi wilayah tersebut dalam jangka panjang.

Pemerintah Israel perlu mempertimbangkan pendekatan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan dalam menangani konflik dengan Hamas. Selain pendekatan militer, diplomasi dan dialog antara kedua belah pihak juga harus ditingkatkan untuk mencapai solusi jangka panjang yang dapat memberikan keamanan bagi kedua belah pihak dan memulihkan situasi kemanusiaan di Gaza.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved