Sumber foto: website

Miliki Darah Yahudi, Presiden Meksiko Serukan Pengakuan Negara Palestina Merdeka

Tanggal: 16 Okt 2024 09:05 wib.
Presiden Meksiko yang baru dilantik, Claudia Sheinbaum, menyerukan untuk pengakuan negara Palestina bersama dengan negara Israel. Seruan dari presiden keturunan Yahudi itu menegaskan kembali posisi Meksiko dalam masalah ini.

Dalam pernyataannya pada Sabtu, (12/10/2024) Sheinbaum mengecam kekerasan yang sedang berlangsung di Timur Tengah, dan menekankan bahwa "perang tidak akan pernah membawa hasil yang baik."

“Kami mengutuk agresi yang sedang dialami dan juga menganggap bahwa negara Palestina harus diakui secara keseluruhan seperti halnya Negara Israel. Ini sudah menjadi posisi Meksiko selama bertahun-tahun, dan itulah posisi yang kami miliki. Kami mencari perdamaian di atas segalanya,” kata dalam pernyataan tersebut, sebagaimana dilansir Revista Proceso.

Dia juga mendesak penyelesaian konflik secara damai dan meminta lembaga-lembaga internasional untuk memainkan peran yang lebih aktif.

“PBB harus lebih proaktif sebagai institusi dalam mencari dan membangun perdamaian dunia,” ujarnya.

Mantan menteri luar negeri Alicia Bárcena, yang sekarang menjabat sebagai menteri lingkungan hidup, menyampaikan sentimen yang sama dengan presiden. Dia memperingatkan potensi perluasan konflik ke negara-negara tetangga.

“Ada kekhawatiran mengenai risiko perluasan konflik ini ke Lebanon dan Suriah. Hal ini bisa sangat mempersulit Timur Tengah,” ujarnya.

Bárcena menyoroti sifat respons Israel yang tidak proporsional pasca serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

“Memang benar bahwa Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, namun juga benar bahwa respons Israel tidak proporsional dan telah berdampak pada ribuan warga sipil, bukan hanya di Gaza, di Palestina secara keseluruhan, dan kini terjadi di Lebanon. Jadi, ada kekhawatiran yang sangat besar,” katanya.

Ia juga membahas permasalahan di Dewan Keamanan PBB, khususnya penggunaan hak veto yang seringkali menghambat tindakan tegas.

“Kuncinya DK PBB menghilangkan veto tersebut, karena tidak operasional karena terhenti dalam veto, maka veto tersebut harus dihilangkan agar dewan benar-benar dapat bertindak tegas sesuai dengan Pasal 4 PBB. Piagam dan akui negara Palestina. PBB telah melakukannya, namun satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut adalah dengan adanya dua negara,” tegas Bárcena.

Sheinbaum, yang dikenal karena sikap politik kirinya dan keturunan Yahudi Eropa, telah menyatakan dirinya ateisme, seperti dilansir Sky News Arabia. Dia mempunyai sejarah mengkritik tindakan Israel di Gaza, termasuk surat publik pada Januari 2009 di mana dia mengkritik operasi Israel sebelumnya di daerah kantong pantai tersebut. Sikapnya yang konsisten menyoroti komitmen jangka panjangnya dalam mengadvokasi perdamaian dan pengakuan hak-hak Palestina.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengangkat isu penting tentang konflik di Timur Tengah, yang merupakan masalah internasional yang semakin memperihatinkan. Melalui seruannya untuk pengakuan negara Palestina, Sheinbaum mencoba membangun dukungan internasional untuk penyelesaian damai antara Palestina dan Israel. 

Konflik di Timur Tengah telah berlangsung selama puluhan tahun dan telah menelan banyak korban jiwa serta merusak infrastruktur di daerah tersebut. Dalam konteks ini, posisi Meksiko yang selama ini telah mendukung perdamaian dan pengakuan negara Palestina dapat menjadi landasan bagi negosiasi di tingkat internasional. 

Pernyataan presiden Meksiko ini juga menggarisbawahi komitmen negara untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan atas konflik tersebut. Posisi Meksiko sebagai negara besar dengan peran aktif di forum-forum internasional diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap penyelesaian konflik di Timur Tengah.

Selain itu, perhatian yang ditunjukkan oleh presiden Sheinbaum terhadap konflik di Timur Tengah juga sejalan dengan keprihatinan dunia internasional. Kekerasan yang terus terjadi di wilayah tersebut menuntut adanya respon bersama dari komunitas internasional untuk mencari solusi yang tepat. Dalam hal ini, seruan Sheinbaum untuk pengakuan negara Palestina dapat memperkuat kembali komitmen internasional terhadap prinsip perdamaian dan keadilan. 

Dari pernyataan mantan menteri luar negeri Alicia Bárcena juga terlihat adanya kekhawatiran yang serius terkait potensi perluasan konflik di Timur Tengah ke negara-negara tetangga. Dengan demikian, penyelesaian konflik ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dua pihak yang bersengketa, melainkan juga menjadi perhatian bersama bagi seluruh komunitas internasional.

Pentingnya peran PBB dalam menyelesaikan konflik di Timur Tengah juga menjadi sorotan dari pernyataan Sheinbaum. Dengan adanya dukungan dari lembaga internasional, diharapkan penyelesaian konflik dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini membuktikan bahwa upaya penyelesaian konflik di Timur Tengah membutuhkan keterlibatan semua pihak terkait, tanpa terkecuali.

Dilihat dari sudut pandang politik dan agama, sikap Sheinbaum yang menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dan keadilan di Timur Tengah dapat menjadi contoh bagi pemimpin-pemimpin dunia lainnya. Tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan politik, upaya untuk mencari solusi damai bagi konflik di Timur Tengah adalah hal yang harus didukung dan diapresiasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved