Microsoft Hentikan Rekrutmen Insinyur di China untuk Proyek Pertahanan AS

Tanggal: 21 Jul 2025 10:45 wib.
Microsoft, salah satu raksasa teknologi global, baru-baru ini mengumumkan kebijakan baru yang melarang perekrutan insinyur di China untuk proyek-proyek yang berkaitan dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD). Pengumuman ini mencuat setelah adanya laporan mengejutkan dari Pro Publica yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut sebelumnya menggandeng insinyur yang beroperasi dari China untuk membantu dalam pengelolaan dan pemeliharaan sistem komputasi awan yang digunakan oleh DoD.

Dalam laporan yang dirilis, disebutkan bahwa Microsoft sebelumnya menggunakan "pengawas digital," yakni warga negara AS yang memiliki izin keamanan, untuk mengawasi para insinyur yang berbasis di China. Namun, Pro Publica menemukan bahwa dalam beberapa situasi, pengawas tersebut tidak memiliki latar belakang teknis yang cukup untuk melakukan pengawasan dengan baik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran yang serius tentang keamanan dan integritas data yang terkait dengan sistem pertahanan negara.

Dalam menanggapi isu ini, Sekretaris Pertahanan AS, Pete Hegseth, memberikan pernyataan tegas melalui akun media sosialnya. Ia menyatakan bahwa tidak ada insinyur asing, terlepas dari negara asalnya — termasuk China — seharusnya diizinkan memperoleh akses atau berperan dalam pemeliharaan sistem yang dikelola oleh DoD.

Sebagai respons terhadap kekhawatiran tersebut, Frank X. Shaw, Kepala Petugas Komunikasi Microsoft, menjelaskan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan keamanan data pemerintah AS. Dalam sebuah pernyataan yang dibagikannya di platform X, ia menekankan bahwa Microsoft memastikan tidak ada tim teknik yang beroperasi dari China yang dapat memberikan dukungan teknis untuk layanan cloud pemerintah yang digunakan oleh DoD. 

Perubahan kebijakan ini diambil sejalan dengan upaya Microsoft untuk lebih mengutamakan keamanan dan menghindari pelanggaran regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah AS mengenai akses pihak asing terhadap sistem pertahanan. Tindakan ini mencerminkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga keamanan nasional, khususnya dalam era digital di mana kekuatan teknologi menjadi semakin krusial. Melalui langkah ini, Microsoft menunjukkan komitmennya untuk membangun kepercayaan dan menjaga integritas sistem yang sangat sensitif ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved