Mengenal Peran Chaebol dalam Menggerakkan Perekonomian Korea Selatan: Dominasi dan Jejak Keluarga Raksasa
Tanggal: 29 Apr 2025 10:13 wib.
Di balik suksesnya perekonomian Korea Selatan, terdapat kekuatan besar yang datang dari konglomerasi raksasa yang disebut chaebol. Chaebol, yang dikenal sebagai keluarga konglomerat yang menguasai berbagai perusahaan besar, bukan hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk kebijakan ekonomi negara. Keberadaan chaebol ini telah membentuk wajah ekonomi Korea Selatan selama beberapa dekade, dengan peranannya yang semakin kuat dalam berbagai sektor, terutama teknologi, otomotif, dan industri berat.
Chaebol adalah sebutan untuk kelompok bisnis besar yang dimiliki dan dikelola oleh keluarga tertentu, yang seringkali diwariskan secara turun-temurun. Sebagian besar konglomerasi besar ini dipimpin oleh generasi penerus dari pendiri perusahaan, menjadikannya institusi keluarga yang memiliki kontrol kuat terhadap sebagian besar perekonomian negara.
Samsung Group adalah salah satu chaebol terbesar dan paling berpengaruh di Korea Selatan saat ini. Dimiliki oleh keluarga Lee, Samsung tidak hanya terkenal dengan produk-produk elektroniknya yang mendunia, seperti ponsel, televisi, tablet, dan peralatan rumah tangga, tetapi juga memiliki peran penting dalam perekonomian global. Produk-produk Samsung mendominasi pasar elektronik internasional, dan keberadaan perusahaan ini mempengaruhi kebijakan ekonomi Korea Selatan dalam hal perdagangan dan teknologi.
Selain Samsung, terdapat beberapa chaebol besar lainnya yang turut memperkuat posisi Korea Selatan di pasar global. Berdasarkan laporan Korea Herald, lima chaebol terbesar di negara ini adalah Samsung Group, SK Group, Hyundai, LG, dan POSCO. Kelima konglomerasi ini memiliki pengaruh besar, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional, dengan masing-masing memimpin sektor industri seperti energi, otomotif, elektronik, dan baja. Menurut data dari Statista, kelima chaebol ini menyumbang hampir 53% dari total pendapatan semua grup bisnis besar di Korea Selatan pada Mei 2023. Angka ini menunjukkan betapa dominannya pengaruh chaebol dalam perekonomian negara tersebut.
Yang menarik, hampir semua chaebol ini dipimpin oleh anak-anak dari keluarga pendiri yang telah memegang posisi strategis dalam perusahaan sejak usia muda. Tren ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari sistem warisan kekuasaan yang ada dalam keluarga-keluarga chaebol. Berdasarkan analisis dari Leaders Index yang melibatkan 199 anggota keluarga chaebol yang bekerja di 100 konglomerasi terkemuka di Korea Selatan, ditemukan pola karier yang sangat cepat dan menarik. Rata-rata anggota keluarga chaebol bergabung dengan perusahaan pada usia 28,9 tahun. Tak lama setelah itu, mereka mencapai posisi eksekutif pada usia 34,3 tahun, dan banyak yang menjabat sebagai presiden perusahaan pada usia 42,1 tahun.
Pola percepatan karier ini sangat mencolok jika dibandingkan dengan kebanyakan orang di sektor bisnis lainnya. Misalnya, dari 827 anggota keluarga chaebol yang dianalisis, 40 orang langsung menjadi eksekutif perusahaan sejak pertama kali bergabung. Bahkan, 19 di antaranya berhasil meraih posisi eksekutif tanpa memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya sistem pewarisan kekuasaan di dalam chaebol, di mana generasi penerus langsung diberikan tanggung jawab besar, bahkan ketika mereka masih relatif muda dan minim pengalaman.
Namun, meskipun chaebol memegang peran besar dalam perekonomian Korea Selatan, sistem ini juga menimbulkan berbagai perdebatan. Di satu sisi, chaebol memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara, menciptakan lapangan pekerjaan, dan berperan penting dalam ekspor produk Korea Selatan ke luar negeri. Di sisi lain, dominasi chaebol dapat menghambat persaingan sehat di pasar domestik dan menciptakan ketimpangan dalam distribusi kekayaan. Beberapa kalangan berpendapat bahwa kekuatan chaebol yang terlalu besar dapat mengarah pada oligarki bisnis yang mengontrol hampir seluruh sektor ekonomi.
Meski demikian, chaebol tetap menjadi pilar utama perekonomian Korea Selatan. Perusahaan-perusahaan besar ini tidak hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga menjadi pemain utama di pasar global. Samsung, misalnya, merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia yang bersaing ketat dengan raksasa teknologi lainnya, seperti Apple dan Huawei. Begitu juga dengan Hyundai yang menjadi salah satu produsen mobil terbesar di dunia, serta POSCO yang memainkan peran penting dalam industri baja global.
Peran chaebol dalam perekonomian Korea Selatan tentu tidak bisa dianggap sepele. Mereka tidak hanya mempengaruhi pasar domestik, tetapi juga memengaruhi kebijakan ekonomi negara. Sebagai contoh, keputusan strategis yang diambil oleh chaebol dalam hal ekspansi bisnis, investasi, atau inovasi teknologi sering kali menjadi faktor yang dipertimbangkan oleh pemerintah dalam merancang kebijakan ekonomi negara. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika chaebol selalu menjadi perhatian utama dalam setiap diskusi mengenai perekonomian Korea Selatan.