Mengapa Paspor Setiap Negara Punya Warna yang Berbeda?
Tanggal: 29 Agu 2025 10:39 wib.
Ketika bepergian ke luar negeri, paspor adalah dokumen yang tak terpisahkan. Benda kecil ini bukan hanya sekadar identitas, tapi juga kunci untuk melintasi batas negara. Saat melihat paspor dari berbagai negara, satu hal yang langsung terlihat adalah warnanya yang bervariasi. Ada paspor merah, biru, hijau, bahkan hitam. Pertanyaannya, apakah ada alasan khusus di balik pilihan warna ini? Ternyata, warna paspor tidak dipilih secara acak. Ada pertimbangan politik, geografis, bahkan sejarah yang memengaruhi keputusan sebuah negara dalam memilih warna paspornya.
Empat Warna Utama: Sebuah Simbol Kolektif
Secara global, sebagian besar paspor di dunia didominasi oleh empat warna utama: merah, biru, hijau, dan hitam. Warna-warna ini bukanlah standar yang ditetapkan oleh lembaga internasional mana pun, melainkan lebih merupakan tradisi atau kesepakatan informal antar negara yang berbagi nilai atau wilayah yang sama.
Merah: Paspor berwarna merah sering kali diasosiasikan dengan negara-negara yang tergabung dalam atau pernah memiliki hubungan dengan komunisme di masa lalu. Tiongkok, Rusia, dan Slovenia adalah contohnya. Namun, warna merah juga digunakan oleh negara-negara di Uni Eropa (UE), seperti Inggris, Prancis, dan Jerman, untuk menunjukkan identitas kolektif dan kemudahan mobilitas antaranggota. Warna merah yang lebih tua dan keunguan juga umum di negara-negara yang menjadi anggota Komunitas Andes di Amerika Selatan, seperti Bolivia dan Kolombia.
Biru: Warna biru adalah warna paspor yang paling umum di seluruh dunia. Warna ini sering dikaitkan dengan "Dunia Baru" atau negara-negara di benua Amerika, termasuk Amerika Serikat dan banyak negara di Amerika Selatan. Simbolisme warna biru sering dihubungkan dengan perdamaian, stabilitas, dan keterbukaan. Amerika Serikat, yang beralih dari paspor hijau ke biru pada tahun 1976, memilih warna ini agar seragam dengan lambang negara mereka.
Hijau: Paspor hijau sering dikaitkan dengan agama Islam. Banyak negara mayoritas Muslim, seperti Arab Saudi, Pakistan, dan Indonesia, memilih warna ini. Warna hijau dianggap sebagai simbol penting dalam ajaran Islam, melambangkan alam dan kehidupan. Namun, beberapa negara lain seperti Nigeria dan Meksiko juga menggunakan paspor hijau tanpa kaitannya dengan agama.
Hitam: Paspor hitam adalah warna yang paling jarang ditemukan. Warna ini sering digunakan oleh negara-negara yang memiliki nilai-nilai konservatif atau dianggap sangat formal. Contohnya adalah Selandia Baru, yang paspornya berwarna hitam sebagai penghormatan terhadap warna nasional mereka. Paspor hitam juga sering digunakan untuk paspor diplomatik atau paspor khusus untuk pejabat tinggi, seperti yang digunakan oleh beberapa negara di Afrika.
Alasan di Balik Pilihan Warna Paspor
Meskipun ada tren umum, pilihan warna paspor sebuah negara tidak hanya berdasarkan pada afiliasi politik atau geografis. Ada beberapa faktor lain yang turut memengaruhi keputusan ini:
Identitas Nasional dan Simbolisme: Warna paspor bisa mencerminkan warna pada bendera nasional sebuah negara atau simbol-simbol penting lainnya. Contohnya, paspor hijau milik Indonesia sesuai dengan warna di benderanya, atau paspor hitam Selandia Baru yang merujuk pada warna seragam tim olahraga mereka.
Aspek Praktis dan Keamanan: Dalam beberapa kasus, pilihan warna paspor juga dipengaruhi oleh alasan praktis. Paspor dengan warna gelap seperti biru tua atau hitam cenderung tidak mudah kotor dan lebih tahan terhadap noda. Produsen paspor juga hanya menawarkan variasi warna yang terbatas, yang membuat sebagian besar negara memilih dari palet warna yang umum tersedia. Selain itu, ada standar keamanan internasional yang harus dipatuhi, seperti bahan dan teknologi yang digunakan. Namun, warna sampul tidak diatur secara ketat.
Pertimbangan Politik dan Regional: Keinginan untuk menunjukkan solidaritas atau kesamaan identitas regional adalah salah satu alasan utama. Anggota Uni Eropa memiliki paspor merah, dan banyak negara di Afrika bagian barat memiliki paspor berwarna hijau untuk menunjukkan keanggotaan dalam Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS). Hal ini memudahkan identifikasi dan mempromosikan kerja sama antarnegara.
Apakah Warna Paspor Mempengaruhi Kekuatannya?
Sebuah paspor dikatakan "kuat" jika pemegangnya dapat bepergian ke banyak negara tanpa perlu mengurus visa terlebih dahulu. Lalu, apakah warna paspor memengaruhi kekuatan ini? Jawabannya adalah tidak. Kekuatan paspor sepenuhnya ditentukan oleh perjanjian diplomatik dan hubungan bilateral antara suatu negara dengan negara-negara lain.
Paspor Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, yang memiliki paspor berwarna merah dan biru, termasuk yang paling kuat di dunia. Sebaliknya, paspor dari beberapa negara lain yang juga berwarna merah atau biru mungkin memiliki akses yang jauh lebih terbatas. Ini membuktikan bahwa warna paspor tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak negara yang bisa dikunjungi tanpa visa. Warna hanyalah cerminan identitas nasional atau regional, bukan indikator kekuatan diplomatik.